• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Kamis, 9 Mei 2024

Nasional

NU Jateng: Dai Harus Bisa Membaca Tanda Zaman

NU Jateng: Dai Harus Bisa Membaca Tanda Zaman
Kegiatan pendidikan kader dakwah NU Grobogan (Foto: Dok)
Kegiatan pendidikan kader dakwah NU Grobogan (Foto: Dok)

Grobogan, NU Online Jateng
Wakil Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah Prof H Musahadi mengatakan, di era perkembangan teknologi yang berkembang dengan pesatnya, para juru dakwah (Dai) NU harus bisa mengikuti arus perkembangan zaman, sehingga metode dakwahnya bisa fleksibel.


"Kemampuan dan kecermatan para dai NU khususnya dalam membaca pergeseran masyarakat kita harus ditingkatkan, terutama migrasi aktivitas sosial dari dunia manual ke dunia digital menjadi kata kunci untuk sukses dakwah ke depan," ujarnya.


Hal itu ditegaskan Prof Musahadi dalam acara 'Pendidikan Kader Dakwah Nahdlatul Ulama (PKDNU) yang dihelat PCNU Grobogan di Aula Kantor Kementerian Agama (Kemenag), Ahad (21/5/2023).


Disampaikan, jika pendakwah NU abai dalam persoalan kemajuan teknologi digital, maka akan banyak ruang digital yang tidak terjangkau oleh dakwah NU dan itu kerugian yang sangat besar karena akan semakin ketinggalan.

 
"Alhamdulillah saya berkesempatan membersamai para calon dai dan daiyat berproses menempa diri dalam PKDNU. Satu poin (disamping poin-poin lain) yang saya tekankan bahwa kemampuan dan kecermatan masih menjadi masalah yang krusial," tegasnya.





Menurutnya, meski para dai dituntut untuk berproses mengikuti arus perkembangan dunia digital, akan tetapi dakwah manual di kampung-kampung harus tetap jalan. "Karena segmen ini harus tetap terlayani, tetapi dakwah digital terutama untuk generasi milenial juga harus ditekuni. Tentu dengan tuntutan kreativitas yang tidak mudah," ucapnya.


Prof Musahadi kepada NU Online Jateng, Rabu (24/5/2023) mengakui, penguasaan dakwah di media-media sosial seperti facebook, instagram, twitter, dan lain-lain masih kalah jauh dari kelompok sebelah yang jumlah anggotanya lebih sedikit dari warga NU, namun mereka lebih massif menggarapnya untuk konten-konten dakwah.


"Justeru saya melihat gelagat, orientasi kader-kader NU ke arah ini masih terdengar sangat lirih dan masih jauh tertinggal. Oleh karena itu saya mengajak mari kita manfaatkan ruang-ruang publik online maupun offline kita garap untuk dakwah yang rahmatan lil alamin," pungkasnya.


Penulis: M Ngisom Al-Barony


Nasional Terbaru