Konsul Jenderal RI di New York Arifi Saiman Bangga Unwahas Semarang Siapkan Diplomat Santri
Senin, 26 Juli 2021 | 07:00 WIB
Samsul Huda
Penulis
Semaarang, NU Online Jateng
Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) Semarang diharapkan tidak hanya mencetak cendekiawan berwawasan global ala ahlussunnah wal jamaah tetapi juga melahirkan diplomat santri.
Konsul Jenderal RI di New York Arifi Saiman merasa bangga, Nahdlatul Ulama (NU) yang identik dengan pesantren memberikan perhatian serius terhadap pendirian perguruan tinggi NU, salah satunya Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) Semarang.
"Saya berharap Unwahas mencetak cendekiawan agen perubahan berwawasan global ala ahlussunnah waljamaah. Khusus Program Studi Hubungan Internasional (HI) FISIP Unwahas agar menjadi laboratorium yang menyiapkan sumber daya manusia diplomat santri," kata Saiman di New York melalui saluran komunikasi zoom meeting, Sabtu (24/7).
Arifi Saiman mengatakan hal itu saat menyampaikan sambutan mewakili umat Islam dunia dalam acara 'Tabligh Akbar Kebangsaan Bersama Gus Baha' yang diselenggarakan secara virtual dalam rangka Dies Natalis Ke-21 Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) Semarang.
Disampaikan, aktualisasi diplomasi santri pernah diperankan oleh generasi pendiri NU yakni KH Hasyim Asy’ari (Rais Akbar) dan KH Abdul Wahab Chasbullah (Rais 'Aam) NU.
"Fakta sejarah mencatat bahwa diplomasi santri dalam menuntut kebebasan bermadzab di Tanah Hijaz yang kemudian dikenal dengan Komite Hijaz di Arab Saudi membawa hasil yang gemilang," ujarnya.
Dia menambahkan, untuk apa pada saat itu Mbah Hasyim dan Mbah Wahab menuntut kebebasan bermadzhab?, tak lain tujuannya untuk mengamalkan nilai-nilai Islam yang rahmatan lil alamin, memberikan rahmat bagi semua penghuni alam raya ini.
"Karena itulah Unwahas sebagai PTNU secara khusus menyiapkan mahasiswanya agar mampu menguasai dan mengamalkan nilai-nilai diplomasi santri yang pernah dilakukan para pendahulu," ungkapnya.
Rektor Unwahas Prof H Mudzakir Ali mengatakan, Unwahas didirikan untuk melahirkan SDM unggul mencetak sarjana berbagai ilmu skala nasional dan internasional.
Dikatakan, Tabligh Akbar Kebangsaan Bersama Gus Baha ini selain diikuti para dosen dan mahasiswa juga diikuti diikuti 25 Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) se-Dunia, Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) dunia, Diaspora Muslim seperti Keluarga Islam Indonesia di Britania Raya (KIBAR) Inggris, Persatuan Pelajar Muslim se-Eropa (PPME) Al-Ikhlas Amsterdam Belanda, dan Masyarakat Muslim Indonesia (MMI) di Frankfurt Jerman.
"Selain itu juga diikuti jamaah Pengajian Al-Firdaus di Irlandia, Keluarga Besar Ta'mir Masjid Baiturrahman KBRI di New Delhi, Nusantara Foundation di New York, Keluarga besar KJRI New York, KBRI di Kabul Afghanistan, dan KBRI di London United Kingdom," pungkasnya.
Penulis: Samsul Huda
Editor: M Ngisom Al-Barony
Terpopuler
1
Ahad Kliwonan dan Pelantikan Pengurus NU Se-Tawangsari Digelar di Panggung Alam Taruwongso
2
Pesantren Tarbiyatul Qur’an Al Waro’ Juwiring, Warisi Perjuangan Kiai Muslimin Santri Pendherek KH Al Mansur Popongan
3
Empat Pesan KH Ali Maksum yang Harus Diketahui Pengurus NU
4
PAC dan PR IPNU IPPNU Tempel Dilantik, Siap Optimalkan Peran Organisasi
5
Masjid Agung Demak: Warisan Wali Songo yang Kini Jadi Magnet Wisata Religi Modern
6
Dosen IAI An-Nawawi Purworejo Tawarkan Konsep At-Takāmul At-Takayyufi dalam Pendidikan Moderasi Beragama
Terkini
Lihat Semua