• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Jumat, 3 Mei 2024

Nasional

Kolaborasi Madrasah di Kudus Ini Hasilkan Prestasi Internasional

Kolaborasi Madrasah di Kudus Ini Hasilkan Prestasi Internasional
Pembina tim riset Ustadz Yuniar (sarung oranye) berfoto bersama kontingen lomba. (Foto: NU Online Jateng/A Hanan)
Pembina tim riset Ustadz Yuniar (sarung oranye) berfoto bersama kontingen lomba. (Foto: NU Online Jateng/A Hanan)

Kudus, NU Online Jateng
Dua madrasah yang ada di Kudus berhasil meraih juara di perlombaan internasional yang digelar oleh Global Young Science Challenge (GYSC) India 2020. Kedua madrasah tersebut adalah Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Ulama (MTsNU) Tasywiquth Thullab Salafiyyah (TBS) dan MTs Tahfidz Yanbu'ul Qur'an Menawan Kudus.

 

Ajang ini dilangsungkan secara virtual, tepatnya pada Selasa-Rabu (15-16/12) lalu dan diikuti oleh sekitar 310 peserta yang berasal dari berbagai belahan dunia, seperti Malaysia, Vietnam, Tiongkok, India, Macau, Peru, dan sebagainya.

 

Dalam ajang tersebut, tim riset yang diketuai oleh Ustadz Yuniar Fahmi Lathif ini menciptakan inovasi berupa teknologi pertanian cabai berbasis Internet of Things (IoT) dan alat pengawet buah dan sayuran saat panen yang ramah lingkungan. Yakni, monitoring dan kontroling pertanian cabai memakai smartphone.

 

Pria yang akrab disapa Yuniar ini mengatakan, kolaborasi tersebut menghasilkan perolehan satu medali emas dan satu medali perak plus special award. "Medali emas diraih oleh Muflih Aufa Bekti, Maulana Faiq Arsyada, Naufal Zaki Zaidan, Rijaal Labib Al Mumtaz, dan M Khalifa Azka. Dua nama pertama dari MTs Tahfidz Yanbu'ul Qur'an sedangkan tiga lainnya dari MTsNU TBS," jelas Yuniar kepada NU Online Jateng, Ahad (20/12).

 

"Sementara medali perak diraih oleh Ahmad Nuzil Aufa, M Ridhwan Darmawan, Iqbal Mayyuhda Al Haq, Hiqmatiar Nafiul Hakim, Huga Magda Arti dan Irham Khoirul Muna. Semuanya merupakan murid MTs Tahfidz Yanbu'ul Qur'an Menawan," tambahnya.

 

Kontingen lomba berfoto bersama alat yang dilombakan. (Foto: NU Online Jateng/A Hanan)

 

Dikatakan, dirinya sangat bersyukur atas raihan yang diraih oleh para siswa tersebut. "Saya juga mengucapan terima kasih kepada tim pembimbing yang terdiri dari Ustadz Alfiyan Rusydan Yasin dan Ustadz Ahmad Athfi N yang dengan penuh totalitas membimbing para siswa yang mengikuti lomba tersebut," ujarnya.

 

Sementara itu, Pimpinan Pesantren Tahfidz Yanbu’ul Qur’an Menawan KH Ahmad Faiz menyatakan bahwa pihaknya memberikan syarat khusus kepada calon anggota kontingen tim ini.

 

"Syarat utama bagi calon kontingen tim yang hendak mengikuti kompetisi international ini berupa harus lunas setoran alfiyah bagi yang dari TBS, sudah lancar hafalan Al-Qur'an bagi yang berasal dari Yanbu'ul Qur'an, serta memiliki sikap jujur, disiplin, dan ikhlas," ungkap sosok yang juga merupakan Mudir Ma'had Aly TBS Kudus ini.

 

Menurutnya, alasan dari pemberian syarat itu adalah bertujuan untuk mendakwahkan Al-Qur'an melalui penelitian, sehingga bisa mendapatkan ilmu yang berkah dan bermanfaat dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

 

"Tentunya semua ini bukan karena kita yang pintar atau hebat, tetapi semata karena barokah para masyayikh dan pertolongan dari Allah," pungkasnya.

 

 

Penulis: Ahmad Hanan
Editor: Ahmad Mundzir


Nasional Terbaru