• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Sabtu, 20 April 2024

Nasional

HARI SANTRI 2022

KH Said Aqil: Nahdliyin Harus Bangga Diakui Negara melalui Hari Santri

KH Said Aqil: Nahdliyin Harus Bangga Diakui Negara melalui Hari Santri
Mustasyar PBNU KH Said Aqil Siroj di Kabupaten Tegal (Foto: NU Online Jateng/Sholikhatun Rizkiyah)
Mustasyar PBNU KH Said Aqil Siroj di Kabupaten Tegal (Foto: NU Online Jateng/Sholikhatun Rizkiyah)

Tegal, NU Online Jateng
Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Prof KH Said Aqil Siroj mengatakan, warga Nahdlatul Ulama (NU) harus bangga keberadaannya diakui oleh negara melalui 'Peringatan Hari Santri'.


"Keberadaan Hari Santri ini harus kita syukuri karena sebelum ada hari santri, sejarah perjalanan bangsa Indonesia tidak lengkap dan tidak utuh karena tidak ada pengakuan para kiai-kiai pesantren," ujarnya.


Hal itu dikatakan KH Said Aqil Siroj saat memberikan tausiyah dalam 'Tabligh Akbar Peringatan Hari Santri dan pelantikan massal Pengurus Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) dan Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (PRNU) se-Kecamatan Pagerbarang, Kabupaten Tegal di Halaman Gedung NU Pagerbarang, Rabu (26/10/2022) malam.


Menurutnya, Hari Santri ini harus dibesarkan, harus diramaikan dan harus kita syukuri. Para kiai dan santri memiliki peran besar dalam sejarah perjalanan bangsa dalam rangka merebut kemerdekaan dari Belanda dan menjaga dan mempertahankan NKRI.


"Kiai dan santri memiliki peran dalam memerdekakan bangsa Indonesia dari penjajah. Kita harus bersyukur peranan santri diakui. Semangat resolusi jihad, semangat mempertahankan NKRI harus kita hidupkan didalam jiwa kita semua," tegasnha





Kiai Said menceritakan awal mula lahirnya Hari Santri. Selain itu juga menjelaskan bahwa Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika, NKRI adalah prinsip NU. "Dan itu semua sudah final bahwa membela tanah air hukumnya fardhu ain. Setiap individu wajib membela tanah air," ucapnya.


Ditambahkan, NU itu kaya, kaya dengan masyarakatnya. Farawatul Ijtimaiyyah (Sosial Kapital). Kita ikut kiai adalah modal yang sangat besar yang harus dipertahankan. "Kita harus mengarahkan supaya tetap manut dengan NU dan pengurus yang memiliki kewajiban untuk mengatur dan mengurusinya," ungkapnya.

Kiai Said menyampaikan, NU kaya dengan budaya, akhlak, dan kaya dengan nilai-nilai. Di antara budaya NU yang sangat banyak adalah pesantren. Budaya kita harus kita pertahankan diantaranya kutubut turots (kitab kuning). 


"Dan orang NU rujukannya harus dengan kitab kuning. Sehingga ketika bahtsul masail yang dibawa kitab kuning," kata mantan Ketua Umum PBNU 2 periode ini.


Dalam kesempatan itu, Kiai Said mengajak kepada seluruh para kiai, para santri-santri alumni pesantren untuk rajin membuat atau mengikuti forum Bahtsul Masail berdasarkan kitab kuning. 


Ketua MWCNU Pagerbarang Ustadz Abdul Ghoni Hafidz mengajak kepada segenap warga NU di  Pagerbarang untuk bersama-sama dan saling mendukung dalam menjalankan program NU di Kecamatan Pagerbarang.


“Pada kesempatan ini kembali saya mengajak kepada segenap warga NU baik yang di struktur kepengurusan maupun tidak untuk bergerak bersama menjadikan NU sebagai lahan berkhidmat, karena dengan persatuan maka tidak ada hal yang sulit bagi kita,” ucapnya.


Ketua Panitia Pelantikan Akhmad Sayuti kepada NU Online Jateng Jumat (28/10/2022) mengucapkan  banyak terima kasih kepada semua panitia, PRNU dan semua komponen NU sehingga acara pelantikan bisa berjalan dengan lancar dan penuh khidmat.


"Semoga semua ini menjadi amal kebaikan kita, seiring dengan itu semua kami memohon maaf, kami sadar betul masih banyak kekurangan," pungkasnya. 

 

Pengirim: Solikhatun Rizkiyah, Nurkhasan 


Nasional Terbaru