• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Senin, 29 April 2024

Nasional

Ketua Fatayat NU: Tantangan Zaman Mesti Dijawab dengan Empat Hal Ini

Ketua Fatayat NU: Tantangan Zaman Mesti Dijawab dengan Empat Hal Ini
Foto: ilustrasi
Foto: ilustrasi

Semarang, NU Online Jateng

Dalam acara seminar dalam rangka peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-71 Fatayat NU yang diselenggarakan Pimpinan Wilayah (PW) Fatayat NU Jawa Tengah, Ahad (25/4), Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Fatayat NU, Anggia Erma Rini selaku narasumber mengatakan, berdasarkan tema yang diangkat ada empat tantangan yang harus dihadapi kader Fatayat NU di masa kini.


Pertama, tantangan revolusi teknologi. Dipaparkan dia, teknologi zaman sekarang sangat luar biasa. Untuk itu, kader Fatayat juga harus mampu mengikuti perkembangan zaman. Kedua, terkait Gap Generasi, mulai generasi baby boomer, generasi milenial, generasi Z, dan generasi Alfa harus bisa dipelajari karakternya sehingga cara penanganannya juga berbeda


"Karena setiap generasi mempunyai ciri khas masing-masing, semisal dari generasi milenial punya semangat atau kepedean yang luar biasa, contohnya apa-apa selalu difoto dan diunggah di sosmed, untuk jaringan teman juga tidak ada batasnya," ungkapnya.


Kemudian, tantangan ketiga adalah Revolusi Sosial. Hal ini bisa dilihat, semisal dari 93% para konsumen itu dipengaruhi oleh media sosial. "Apalagi di musim pandemi, segala mobilitas dibatasi hingga apa-apa lebih banyak dihabiskan dengan sosial media atau teknologi termasuk berbelanja, komunikasi, pembelajaran model daring dan masih banyak lagi," kata dia.


Sedangkan tantangan terakhir adalah Revolusi Ekonomi, di mana ekonomi yang serba digital juga memiliki peluang dalam kemajuan antara lain mendorong pembangunan ekonomi global, menumbuhkan inovasi, entrepreneurship dan pertumbuhan ekonomi, memperluas akses yang lebih besar terutama pada inklusi keuangan dan UMKM.


"Maka dari itu, Fatayat harus mampu menguasai empat hal, agar bisa menghadapi empat tantangan tersebut," jelasnya.


Lalu apakah empat hal tersebut? Pertama, Problem Solving, yakni tidak hanya bisa memberikan kritik semata, tapi juga harus memberikan tawaran dan solusinya. "Lalu yang kedua, kreativitas dan inovasi. Ini adalah hal yang tidak bisa ditolak, mau tidak mau harus dilakukan, karena kita punya struktural dan jaringan yang bagus, harus bisa kita manfaatkan dengan baik," tegasnya.


Kemudian yang ketiga tentang kolaborasi. Dijelaskan, bahwa tidak mungkin Fatayat bergerak sendiri, tetapi seharusnya bergerak bersama jejaring yang ia miliki. "Dari berbagai profesi juga bisa dijadikan sebagai bagian dari kolaborasi, seperti menangani kasus misalnya, kita harus berjejaring dengan P2PA, Kepolisian, Dinas Pendidikan, dan lain sebagainya," kata dia.


Untuk yang terakhir adalah kemampuan komunikasi. Komunikasi yang baik sangat dibutuhkan di dalam organisasi.


Dalam seminar tersebut juga turut hadir pula narasumber dari pengusaha perempuan sukses, Syahnaz Nadya (Roro Kenes) dan Zaimatus Sa'diyah (Founder Avicenna Virtual Madrasah dan Fatayat NU Eropa). 


Kemudian dilanjutkan dengan acara sarasehan refleksi Harlah Fatayat oleh Demisioner Ketua PW Jawa Tengah masa khidmat 2011-2016, Khizanaturrahmah beserta pengurus lainnya dan ditutup dengan pemotongan tumpeng serta buka puasa bersama.


Kontributor: Samsul Ma'arif

Editor: Ajie Najmuddin


Nasional Terbaru