Usia 71 Tahun, Fatayat NU Jateng Miliki 5.900 Pimpinan Ranting
Selasa, 27 April 2021 | 23:00 WIB

Memperingati Harlah ke-71, Fatayat NU Jateng menggelar seminar yang juga diikuti secara daring oleh para kadernya. (Sumber Foto: Youtube Fatayat NU Jateng)
Samsul Maarif
Kontributor
Semarang, NU Online Jateng
Menyambut peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-71 Fatayat Nahdlatul Ulama, Pimpinan Wilayah (PW) Fatayat NU Jawa Tengah menggelar serangkaian kegiatan, mulai dari pembacaan 71 puisi, Seminar Internasional, 71 khataman Al-Quran, Refleksi Harlah Fatayat NU hingga peluncuran buku Antologi Puisi Sahabat di Aula lantai satu Masjid Agung Jawa Tengah, Semarang, Ahad (25/4) lalu.
Ketua PW Fatayat NU Jawa Tengah Tazkiyatul Muthmainnah, dalam sambutannya mengatakan, di usia ke-71, Fatayat NU di Jawa Tengah tercatat memiliki 37 Pimpinan Cabang, 500 lebih Pimpinan Anak Cabang (PAC), dan 5.900 Pimpinan Ranting.
Muthmaimnah melanjutkan, bahwa Fatayat merupakan organisasi yang sudah terbiasa dengan cara berkumpul dan bersama-sama. Namun, dikarenakan pandemi harus bisa mengubah pola gerakan tersebut.
Ia juga mencatat, bahwa di masa pandemi ini angka pengangguran di Jawa tengah meningkat 11,6 %, kemiskinan juga bertambah. "Ini menjadi tanggung jawab kita bersama, kita harus saling asuh, menyayangi dan mengasihi yang ada disekitar kita, apapun kondisinya, kita harus selalu ada untuk mereka," tegasnya.
Sementara itu, Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jateng, H Mohammad Muzamil menyampaikan peran penting perempuan dalam keluarga juga masyarakat. Menurutnya seorang ibu yang akan menjadi madrasah ula bagi putra-putrinya, tapi di sisi lain dengan tuntutan karir, ekonomi, dan lain sebagainya juga harus ada kebijaksanaan untuk mengelola waktu sebaik mungkin.
"Kalau hati bisa diperkuat dengan Rahmat Allah SWT, tentu yang keluar adalah amal-amal yang baik, akhlaq yang mulia dan di situlah Fatayat NU akan lebih berperan di dalam kehidupan bermasyarakat," imbuhnya.
Muzamil juga berharap agar kader Fatayat NU dapat meneladani tokoh-tokoh perempuan pada masa lalu seperti Siti khadijah, Sayyidah Aisyah, kemudian di tanah air ada R.A. Kartini, yang memiliki peran yang sangat luar biasa.
"Saya berharap, kapasitas individu terus dikembangkan dengan cara pendidikan dan pengembangan kapasitas organisasi dengan kaderisasi dan regenerasi kepemimpinan secara teratur. Semoga dengan usia ke-71, ini Fatayat NU bisa memberi manfaat dan barokah kepada seluruh masyarakat khususnya para anggotanya," harapnya.
Kontributor: Samsul Ma'arif
Editor: Ajie Najmuddin
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Pelajaran Yang Tersirat Dalam Ibadah Haji
2
Gelorakan Dakwah Lewat Tulisan, NU Online Kumpulkan Jurnalis Muda Nahdliyin se-Jateng dan DIY
3
NU Online dan LAZISNU Gelar Workshop Jurnalistik Filantropi, Cilacap Jadi Tuan Rumah
4
NU Care-LAZISNU Dukung Penyelenggaraan Workshop Jurnalisitik Filantropi di Cilacap Jateng
5
Jelang Konfercab, PCNU Klaten Persiapkan Rekomendasi Isu Pertanian Ramah Lingkungan
6
Ketua PBNU: Jurnalis NU Adalah Saksi Sejarah Perjuangan Nahdlatul Ulama
Terkini
Lihat Semua