Nasional

Halal Fashion Forward: Dorong Sertifikasi Halal Industri Sarung di Pekalongan

Jumat, 18 Oktober 2024 | 15:00 WIB

Pekalongan, NU Online Jateng

Sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia memiliki kebutuhan yang tinggi terhadap barang-barang untuk peribadatan, seperti sarung, yang perlu tersertifikasi halal. Menyadari pentingnya hal ini, Fashion Halal Initiative Foundation menyelenggarakan acara bertajuk Halal Fashion Forward dengan tema Empowering the Sarung Industry Through Halal Compliance. Acara ini berlangsung di Institut Teknologi dan Sains Nahdlatul Ulama (ITSNU) Pekalongan, Jawa Tengah, pada Kamis (17/10/2024).


CEO Fashion Halal Initiative Foundation, Refli Gandara, mengungkapkan bahwa tema sarung dipilih karena relevansi lokasi penyelenggaraan, yaitu Pekalongan, yang tidak hanya terkenal sebagai Kota Batik, tetapi juga salah satu pusat produksi sarung terbesar di Indonesia. "Kita fokuskan acara ini pada industri sarung karena seluruh entitas bisnis sarung ada di Pekalongan," ujarnya.


Refli menjelaskan bahwa proses produksi sarung sangat berkaitan dengan industri hulu, seperti produksi benang dari fiber dan proses pemintalan yang melibatkan penggunaan bahan kimia. "Selain industri sarung, kita juga mengundang industri-industri terkait seperti industri benang, penenunan, dan pemasok kimia," katanya.


Acara ini juga merupakan bagian dari upaya mendukung implementasi Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Bidang Jaminan Produk Halal dan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2014, yang mencakup sertifikasi halal untuk barang gunaan. Refli menegaskan bahwa penerapan sertifikasi halal pada barang gunaan harus dilakukan secara bertahap dengan memastikan bahan baku dan proses produksinya memenuhi standar halal.


Kegiatan ini digelar secara hybrid, dengan peserta hadir secara luring di ITSNU Pekalongan dan daring melalui Zoom Meeting. Para peserta terdiri dari pengusaha, pelaku industri fesyen, serta pihak-pihak yang berkecimpung dalam sektor barang gunaan.

 
Kegiatan Halal Fashion Forward di Institut Teknologi dan Sains Nahdlatul Ulama (ITSNU) Pekalongan, Jawa Tengah, pada Kamis (17/10/2024).


Fashion Halal Initiative juga menghadirkan Direktorat Jenderal Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil Kementerian Perindustrian RI yang memaparkan regulasi terkait kewajiban sertifikasi halal untuk barang gunaan, termasuk industri tekstil dan fesyen. "Ini merupakan fondasi penting dalam proses standarisasi," tambah Refli.


Nuri Farikhatin, pendamping dari World Halal Center Nahdlatul Ulama (WHCNU), menjelaskan pentingnya sinergi Lembaga Pendamping Halal untuk mendorong sertifikasi barang gunaan yang halal. Salah satu target utama sertifikasi ini adalah pesantren, yang menjadi konsumen besar barang-barang untuk peribadatan.


Dari sisi industri, Fashion Halal Initiative mengundang Okta Sakti, Sales Manager CV Thoyokem, perusahaan penyedia bahan kimia yang berkomitmen menerapkan standar halal dalam produknya. "CV Thoyokem adalah salah satu perusahaan yang telah mengimplementasikan standar halal dan terus meningkatkan manfaat produk mereka untuk berbagai industri," jelasnya.


Untuk mendukung target pemerintah dalam merealisasikan jaminan produk halal pada 2026, Fashion Halal Initiative berencana melanjutkan kegiatan serupa di berbagai daerah lain, seperti Yogyakarta, Solo, dan wilayah lainnya yang menjadi pemasok barang gunaan.