• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Rabu, 8 Mei 2024

Nasional

Gus Kautsar Ingatkan Warga NU Harus Kaya

Gus Kautsar Ingatkan Warga NU Harus Kaya
Katib PBNU Gus Kautsar di acara khatmil qur'an di Pesantren Nurul Hidayah Al-Mubarakah Dukuh Tempel, Desa Sempu, Kecamatan Andong, Kabupaten Boyolali (Foto: NU Online Jateng/Siswanto)
Katib PBNU Gus Kautsar di acara khatmil qur'an di Pesantren Nurul Hidayah Al-Mubarakah Dukuh Tempel, Desa Sempu, Kecamatan Andong, Kabupaten Boyolali (Foto: NU Online Jateng/Siswanto)

Boyolali, NU Online Jateng
Pengasuh pesantren Al-Falah Ploso, Kediri, Jawa Timur KH Muhammad Abdurrahman Al-Kautsar (Gus Kautsar) mengatakan, warga NU harus kaya. Menurutnya, pemaknaan zuhud bukan berarti tidak punya harta, malah justru harus kaya. 


"Syekh Hasan Al-Basri, Syekh Sufyan Ats-Tsauri, dan Imam Abul Mawahib Abdul Wahab Asy-Sya’roni ketika ditanya tentang zuhud adalah thalabu at-takatsur, yakni bekerja semaksimal mungkin dan sebaik-baiknya dengan cara yang benar dan kemudian menghasilkan yang halal dan benar," ujarnya. 


Hal itu disampaikan dalam acara 'Khatmil Qur'an dan Ngaos Bareng Gus Kautsar' di Pesantren Nurul Hidayah Al-Mubarakah Dukuh Tempel, Desa Sempu, Kecamatan Andong, Kabupaten Boyolali, Jumat (2/6/2023) malam. 


Disampaikan, kenapa Simbah KH Hasyim Asy'ari menjadi pimpinan pertama, Rais Akbar organisasi NU? Karena Kiai Hasyim itu pribadi yang lengkap, alim, berani, dan kaya. 


"Maka kalau mau mengikuti jejaknya, selain amaliah ber NU dengan mengikuti ajaran ahlussunnah wal jamaah, kita sebagai santri mesti berusaha agar kaya meneladaninya, terangnya. 





Ditambahkan, kayanya santri itu mampu memantaskan keluarganya. Setidaknya keluarganya tidak nelangsa. Misalnya mampu memasukkan anak ke pesantren, umrah, dan haji itu sudah bisa dikatakan kaya. 


"Super kaya ketika ada keluarga tetangga yang membutuhkan kemudian mengulurkan tangan. Ada orang butuh kita bisa menolong," ucapnya. 


Dijelaskan, semua hafal dalil khairunnas anfauhum linnas, orang terbaik adalah orang yang paling bermanfaat kepada yang lain. "Namun manfaat yang bagaimana? pertama dengan mal (harta), yakni cara kita bermanfaat bagi orang lain adalah dengan menyumbangkan harta," ungkap Gus Kautsar.


Dikisahkan, Rasulullah itu kaya. Ketika dahulu ada sahabat yang mempunyai hutang datang kepada Nabi, kemudian dilunasi Nabi. "Kanjeng Nabi menyiapkan keluarganya di ujung wafatnya biaya hidup setahun penuh," jelasnya.





Sekarang ini kata Gus Kautsar, jika ada kiai yang dicurhati tetangganya yang tidak bisa membiayai sekolah, bagaimana jawabannya? Yaitu 'hanya didoakan'. "Ini kiai umatnya siapa, Kanjeng Nabi tidak seperti itu," tegasnya. 


Ketika awal masa Nabi hijrah dari Makkah ke Madinah sambungnya, ekonomi Nabi belum settle (mapan, kuat). Kalau sahabatnya ada yang meninggal dunia, Nabi bertanya, "Sahabat ini mempunyai hutang atau tidak?" "Kalau mempunyai hutang, shalatkanlah."


"Ketika Kanjeng Nabi secara ekonomi sudah mulai meningkat, jika ada sahabat Nabi yang meninggal, Nabi langsung pidato, pidatonya berbeda: (Sahabat) ini jika punya utang, tanggunganku. Jika punya warisan serahkan anak-anaknya atau serahkan istrinya," tuturnya. 


Yang menjadi masalah hemat Gus Kautsar, kiai sekarang saat memberangkatkan jenazah berkata, 'para hadirin semua yang bertakziah, bila jenazah memiliki tanggungan silakan hubungi keluarga.' Bukannya menanggungnya. "Kanjeng Nabi tidak seperti itu, bisa dilihat di Bukhari, Muslim," ungkapnya. 


Dikatakan, yang membuat kita beda dengan para masyayikh, guru, dan ahli ilmu adalah walau hartanya banyak mereka tidak pernah eman, pelit. "Al-ulama waratsatul anbiya," tuturnya. 


Kedua bijahi (pangkat atau keagungan). Pesan Nabi, dengan pangkat bisa menjadikan kita lebih bermanfaat. "Saya sering dibuli, karena saya 'memaksa' agar ada santri yang mewakili di dewan, (jadi) bupati, wali kota, gubernur, sampai presiden," terangnya. 


Menurutnya, setidaknya santri masih shalat. "Siapa tau dengan shalatnya bisa mengarahkan dia di momen tertentu untuk kepentingan-kepentingan umat," harapnya. 


Pengasuh Pesantren Nurul Hidayah Al-Mubarakah KH Nurrohman kepada NU Online Jateng, Senin (5/6/2023) mengaku gembira Gus Kautsar bisa hadir. Dirinya mengucapkan terima kasih atas kebersamaan dalam mendidik santri yang sudah khatam, semoga bisa meneruskan pendidikan. 


"Terima kasih serta mohon maaf atas khilaf dan kekurangan. Doa pangestu saya minta semoga menjadi wasilah keberkahan semuanya," katanya dalam pengajian yang dihadiri PCNU beserta badan otonom, wali santri, dan ribuan jamaah. 


Pengirim: Siswanto AR
 


Nasional Terbaru