• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Minggu, 28 April 2024

Nasional

MUKTAMAR ILMU PENGETAHUAN

Gelar Muktamar Ilmu Pengetahuan, Ini Target PWNU Jateng

Gelar Muktamar Ilmu Pengetahuan, Ini Target PWNU Jateng
Gedung Fakultas Farmasi Unwahas Semarang tempat perhelatan Muktamar Ilmu Pengetahuan oleh PWNU Jateng (Foto: Dok)
Gedung Fakultas Farmasi Unwahas Semarang tempat perhelatan Muktamar Ilmu Pengetahuan oleh PWNU Jateng (Foto: Dok)

Semarang, NU Online Jateng
Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jateng melalui Lembaga Kajian dan pengembangan Sumberdaya Manusia (Lakpesdam) NU bakal menggelar Muktamar Ilmu Pengetahuan (MIP) I pada Jumat (25/8/2023) di Kampus 2 Unwahas di Nongkosawit, Gunungpati, Kota Semarang.


Ketua PWNU Jateng HM Muzamil mengatakan, menuju 1 abad Indonesia pada tahun 2045, nahdliyin menyaksikan berbagai persoalan kebangsaan dan kenegaraan yang masih menjadi pekerjaan rumah yang sangat besar bagi bangsa kita.


"Kemiskinan dan ketimpangan sosial masih menjadi salah satu persoalan utama yang kita hadapi. Hal ini bisa kita lihat dari indeks rasio Indonesia per September 2021 mencapai 0,381 yang berarti menunjukkan distribusi kekayaan nasional yang masih terkonsentrasikan ke segelintir orang," ujarnya.


Disampaikan, keadilan sosial yang dicita-citakan pendiri negara-bangsa ini ternyata masih jauh panggang dari api. Oleh karena itu, diperlukan usaha yang sungguh-sungguh untuk mengurai akar-akar persoalan dari kebuntuan yang menghalangi tercapainya tujuan bersama untuk mewujudkan kemaslahatan umat tersebut.


"Sementara, pada saat yang sama, kita bersama-sama menjadi bagian dari sejarah menuju satu abad Nahdlatul Ulama (NU). Sebagai organisasi sosial keagamaan, NU berkomitmen tidak hanya mengurusi persoalan-persoalan keagamaan, tetapi juga memiliki komitmen kebangsaan dan kenegaraan yang kuat untuk mewujudkan keadilan sosial atau kemaslahatan umat," ucapnya. 


Oleh karena itu lanjutnya, pada momen memasuki 1 abad ini, patut kiranya bagi NU memberikan sumbangsih refleksi pemikiran tentang persoalan-persoalan besar yang dihadapi oleh bangsa dan negara tercinta kita. 


Dengan jaringan sumber daya manusia di berbagai lini dan hubungan yang baik dengan berbagai pemangku kepentingan, NU memiliki mandat peradaban untuk turun tangan dalam membantu mengurai benang kusut persoalan-persoalan genting yang masih mendera bangsa ini. 


Diharapkan setelah terurai persoalan, NU bersama komponen masyarakat yang lain dapat menjadi bagian yang aktif dalam memberikan solusi-solusi atas persoalan-persoalan tersebut.


Untuk mengurai berbagai persoalan tersebut, NU menyadari perlunya kerja sama dengan berbagai pihak pemangku kepentingan. Asas kerja sama dan saling menghargai sangat dikedepankan dalam menjalankan jam’iyyah, khususnya dalam konteks kebangsaan dan kenegaraan. 


Oleh karena itu, NU selalu memandang penting untuk melakukan kerja sama dengan elemen-elemen bangsa yang lain, seperti pemerintah, dunia akademik, civil society organization (cso), masyarakat, dan dunia usaha.  


Ketua Lakpesdam NU Jateng Muhammad Nuh kepada NU Online Jateng, Selasa (22/8/2023) menjelaskan, kegiatan muktamar ilmu pengetahuan yang perdana bakal menghadirkan beberapa narasumber yang berkompeten di bidangnya untuk memberikan kontribusi menjelang 1 Abad Kemerdekaan RI.


"Muktamar Ilmu Pengetahuan I bertujuan untuk memetakan masalah yang dihadapi bangsa Indonesia menyongsong 1 Abad Kemerdekaan RI dalam berbagai perspektif ilmu pengetahuan," terangnya.


Dikatakan, perhelatan muktamar di akhir periode kepengurusannya dalam rangka untuk menegaskan peran penting ideologi Aswaja dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan melakukan pemetaan persoalan kebangsaan dari perspektif lintas disiplin ilmu
pengetahuan.


"Juga untuk mengusulkan langkah-langkah strategis penyelesaian atas berbagai masalah yang telah dipetakan, baik dalam jangka pendek, menengah hingga panjang," ungkapnya.


Diterangkan, dari hasil muktamar di Unwahas diharapkan dapat memberikan rekomendasi kepada pemangku kepentingan pengetahuan yang saling terkait yakni pemerintah. Baik dunia akademik, civil society organization (cso), masyarakat, dunia usaha," pungkasnya.


Acara yang berlangsung sehari mulai pukul 14.00 WIB sampai selesai bakal dihadiri kalangan akademisi, ilmuwan nahdliyin, jajaran pengurus NU, pengasuh pesantren, dan ratusan tamu undangan lainnya.


Penulis: M Ngisom Al-Barony


Nasional Terbaru