• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Jumat, 19 April 2024

Nasional

Di Sela Umroh, Jamaah Asal Jateng Ziarahi Makam Kiai Muslih Mranggen dan Kiai Maimoen Rembang 

Di Sela Umroh, Jamaah Asal Jateng Ziarahi Makam Kiai Muslih Mranggen dan Kiai Maimoen Rembang 
Rombongan umroh asal Jateng melakukan ziarah ke makam Jannatul M'la di Kota Suci makkah (Foto: Dok)
Rombongan umroh asal Jateng melakukan ziarah ke makam Jannatul M'la di Kota Suci makkah (Foto: Dok)

Makkah, NU Online Jateng 
Makam ulama kharismatik dari Jawa Tengah KH Muslih Abdurrohman bin Qosidil Haq Mranggen Demak dan KH Maimoen Zubair Sarang Rembang di pemakaman Jannatul Ma’la Kota Suci Makkah Saudi Arabia menjadi tempat yang selalu diziarahi jamaah umroh dari Indonesia.


Wakil Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Semarang H Agus Fathuddin  Yusuf mengatakan, jamaah umroh Indonesia khususnya dari Jateng memulai prosesi ziarahnya di makam ummul mukminin istri Rasulullah Sayidati Khadidjah, kemudian dilanjutkan ke makam Sayyid Muhammad Al-Maliki Al-Hasani.


"Setelah itu ke makam  KH Maimoen Zubair dan KH Muslih Abdurrohman bin Qosidil Haq," kata Agus Fathuddin usai memandu jamaah umroh Masy'aril Haram Tour (Mastour) yang berziarah ke makam Ma'la Makkah, Ahad (15/5).


Melalui siaran pers Mastour disebutkan, para santri kiai Muslih dan kiai Maimun yang mengikuti agenda ziarah itu di sela membaca doa meneteskan air mata, menangis tersedu-sedu merasa terharu karena baru dua tahun setelah pandemi Covid-19 bisa menziarahi tempat istirahat guru mereka.


Direktur Utama Mastour KH Syarqowie Ghoizali Amin menjelaskan, mereka yang datang ke makam Mbah Moen dan Kiai Muslih tidak hanya dari Jawa Tengah tetapi juga  datang dari seluruh Indonesia. Bahkan beberapa dari negara lain yang mengenal Mbak Moen dan Mbah Muslih. 


"Biasanya mereka ziarah dulu di makam ummul mukminin istri Rasulullah Sayidati Khadidjah yang letaknya tidak jauh dari makam para ulama dari Indonesia," ucap Kiai Syarqowie yang membawa 100 jamaah umroh. 





Disampaikan,  maqbarah (makam) Jannatul Ma'la  yang jaraknya 10 km dari Kota Makkah sudah ada sejak zaman Arab jahiliyah, sebelum Nabi Muhammad diutus mensyiarkan agama Islam di jazirah Arab. Ma'la dalam bahasa Arab memiliki arti tanah yang lebih tinggi.


"Istri Rasulullah, Khadijah dan dua anaknya yaitu Al-Qosim bin Muhammad serta Abdullah bin Muhammad juga dimakamkan di tempat itu. Begitu juga kakek Nabi Muhammad Abdul Muttalib bin Hasyim dan pamannya Abu Thalib juga dimakamkan di Ma'la," terangnya.


Di maqbarah ini lanjutnya, selain dimakamkan kiai Muslih Mranggen yang wafat saat menjalankan ibadah haji tahun 1981 dan kiai Maimoen yang juga sedang berhaji (2019) juga dimakamkan sejumlah ulama Nusantara.


"Mereka itu antara lain Syekh Nawawi bin Umar al-Bantani (29 Maret 1879),  Syekh Ahmad Khatib al-Minangkabawi (13 Maret 1916), Syekh Mahfudz al-Tarmasi (22 Maret 1920), Syekh Abdul Hamid al-Qudsi (12 Mei 1915) dan Syekh Ahmad Nahrawi al-Banyumasi (1926)," ungkapnya.


Nama ulama lainnya yaitu Syekh Sayyid Muhsin bin Ali al-Musawa (28 September 1935), Syekh Abdul Muhaimin bin Abdul Aziz al-Lasemi (1956), Syekh Ali bin Abdullah al-Banjari (1950), Syekh Muhammad Yasin bin Isa al-Padani (23 Juli 1990), Syekh Abdul Qadir al-Mandaili (18 Agustus 1965), KH Abdul Karim bin KHM Hasyim Asy'ari (1972), Syekh Abdullah Durdum al-Padani (27 April 1987), dan Syekh Abdul Fattah Rawa (2003).


Dilaporkan, pelaksanaan ibadah umroh pascapandemi Covid-19 sudah kembali normal. Tidak ada lagi keharusan memakai masker, hand sanitizer, dan menjaga jarak. Karantina saat masuk dan keluar Kota Suci Mekkah dan Madinah juga sudah ditiadakan. Hanya saja hingga kemarin lantai dasar tempat thawaf (math’af) hanya dikhususkan untuk jamaah pria dan wanita yang berpakaian ihram.


"Sedang jamaah yang hanya beribadah shalat dan membaca Al-Qur’an menempati lantai dua, tiga dan pelataran masjid," pungkasnya.


Nasional Terbaru