• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Kamis, 25 April 2024

Nasional

KONBES NU 2022

Begini Model Pengkaderan yang Bakal Diterapkan di Lingkungan NU

Begini Model Pengkaderan yang Bakal Diterapkan di Lingkungan NU
Foto: Ilustrasi
Foto: Ilustrasi

Jakarta, NU Online Jateng
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) akan memberlakukan mekanisme baru di dalam sistem kaderisasi teranyar yang akan diputuskan pada Konferensi Besar (Konbes) NU 2022, di Hotel Yuan Garden, Jakarta Pusat, akhir pekan ini. Mekanisme baru itu disebut pengaderan inklusif yang berlaku bagi para kader di tingkat badan otonom (banom) dan pesantren-pesantren NU. 


“Pengertian inklusif itu adalah pengaderan yang telah dijalani kader-kader kita di banom, tidak dianggap nihil sama sekali, tetapi diakui dan disetarakan. Karena itu kita menerapkan sistem muadalah atau penyetaraan,” jelas Ketua Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia (Lakpesdam) PBNU Ulil Abshar Abdalla.


Lebih lanjut dijelaskan, bagi kader NU yang telah menjalani pengaderan di Gerakan Pemuda (GP) Ansor, Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU), Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU), Fatayat, Muslimat, dan bahkan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) tidak dianggap hilang atau tidak ada nilainya setelah sistem kaderisasi terbaru NU diluncurkan. 


“Tetapi tetap akan kita akui dan kita hargai. Kalau yang sudah pernah menjalani kaderisasi di tingkat banom, maka dia disetarakan dengan pengaderan resmi di NU tapi diturunkan derajatnya satu tingkat ke bawah,” ungkap Gus Ulil.


Dikutip dari laman NU Online Ulil mencontohkan, bagi kader yang sudah menjalani Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) di GP Ansor akan disetarakan dengan pengaderan di tingkat menengah yakni Pendidikan Kader Menengah Nahdlatul Ulama (PKMNU).


"Untuk kader yang pernah mengikuti Pelatihan Kepemimpinan Lanjutan (PKL) di GP Ansor, disetarakan dengan pengaderan tingkat dasar yaitu Pendidikan Dasar Pendidikan Kader Penggerak Nahdlatul Ulama (PD-PKPNU). Begitu pula berlaku bagi kader Ansor yang baru mengikuti Pelatihan Kepemimpinan Dasar (PKD)," jelasnya di Jakarta, Kamis (19/5). 


Disampaikan, mekanisme penyetaraan kaderisasi itu juga akan diberlakukan bagi para santri yang pernah menempuh pendidikan di pesantren-pesantren induk NU. Gus Ulil menyebutkan beberapa pesantren induk itu yakni Lirboyo, Ploso, Sidogiri, dan Sarang. 


“Santri-santri itu nanti kita akan akui sebagai kader NU juga. Ketika ingin mengikuti pengaderan resmi di NU, mereka tidak melalui tahap awal. Tetapi mereka bisa langsung mengikuti pengaderan di tingkat menengah (PKMNU). Jadi itulah mekanisme muadalah atau penyetaraan yang kita terapkan,” terangnya. 


Sekretaris PWNU Jateng H Hudallah Ridwan Naim menjelaskan, Konbes di Jakarta hanya fokus pada pembahasan aturan-aturan organisasi dan model pengkaderan yang berlangsung selama ini.


"Tidak ada agenda lain, kecuali dua hal tersebut," pungkasnya.


Penulis: M Ngisom Al-Barony


Nasional Terbaru