Keutamaan Perayaan Maulid Nabi menurut Khulafaurrasyidin
Senin, 16 September 2024 | 10:00 WIB
Memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad saw merupakan suatu bentuk penghormatan dan rasa syukur umat atas kelahiran Rasulullah yang membawa risalah agama ke dunia. Peringatan maulid Nabi saw telah lama dipraktikkan oleh umat Islam di berbagai belahan dunia sebagai wujud kecintaannya kepada Nabi saw. Mengagungkan maulid nabi merupakan kabar baik bagi umat itu sendiri, sebagaimana tersebut dalam kitab Maulid al-Barzanji:
فطوبى لمن كان تعظيمه صلى الله عليه وسلم غاية مرامه ومرماه
Artinya: Maka beruntunglah siapa saja yang menjadikan pengagungan kepada Nabi Muhammad Saw. sebagai tujuan tertinggi dan sasaran hidupnya (lihat: Maulid al-Barzanji dalam Majmu’ah al-Maulid, hlm. 45-46).
Sebagai tujuan tertinggi seseorang, maka pengagungannya kepada Nabi saw bukan sekadar penghormatan lahiriah, melainkan juga sebuah komitmen batiniah bagi orang tersebut. Sehingga, ia berusaha untuk meneladani sifat-sifat Nabi saw, mengamalkan ajaran-ajarannya, dan menjaga rasa hormat kepada Nabi saw dalam kehidupan sehari-hari, sebagaimana Syaikh Muhammad Nawawi Banten mengomentari hal tersebut dalam kitab Madarij ash-Shu’ud.
Baca Juga
Keutamaan Merayakan Maulidurrasul
فالثواب لمن جعل تعظيمه له صلى الله عليه وسلم مقصودا بقلبه دائما ومنصوبا بين عينيه
Artinya: Ganjaran diberikan kepada siapa saja yang menjadikan pengagungan nya kepada Nabi Muhammad Saw. sebagai tujuan dalam hatinya dan prioritas dalam kehidupannya (lihat: Madarij ash-Shu’ud, hlm. 15).
Memperingati kelahiran Nabi Muhammad saw. adalah salah satu ibadah yang paling agung. Hal ini dapat dilakukan dengan membagikan makanan kepada liyan, membaca Al-Quran, dan membaca sirah Nabi Muhammad atau melantunkan syair-syair pujian kepadanya. Maka, penting mengkhususkan perayaan kelahiran pada malam kelahirannya. Rasulullah saw. bersabda:
من عظم مولدي كنت شفيعا له يوم القيامة ومن انفق درهما في مولدي فكانما انفق جبلا من الذهب في سبيل الله تعالى
Artinya: Barang siapa mengagungkan hari kelahiranku, maka aku akan menjadi pemberi syafa’at baginya pada hari kiamat. Dan barangsiapa yang menginfakkan satu dirham untuk memperingati kelahiranku, maka seakan-akan dia menginfakkan gunung emas (yang dilakukan) karena memuliakan agama Allah Swt. (lihat: Madarij ash-Shu’ud, hlm. 15).
Baca Juga
3 Kitab Maulid yang Populer di Indonesia
Syafa’at Nabi Muhammad Saw. ini benar adanya dan tidak diragukan lagi. Imam Jaluddin Abd ar-Rahman as-Suyuthi menyebutkan sejumlah syafa’at dalam kitab Itmam ad-Dirayah li Qiro’ an-Niqoyah. Di antaranya adalah syafa’at Nabi Muhammad saw memasukkan sekelompok orang ke dalam surga tanpa hisab dan syafaat yang diperuntukkan bagi mereka yang berhak mendapatkannya. Adapun syafa’at Nabi yang paling agung ialah syafa’at pada saat pemutusan pengadilan untuk memberikan kelegaan dari lamanya keadaan di padang mahsyar kelak (lihat: Itmam ad-Dirayah li Qiro’ an-Niqoyah, hlm. 11).
Empat khalifah, atau yang kita sebut sebagai khulafaur rasyidin, juga menyampaikan keutamaan-keutamaan mengagungkan hari kelahiran Rasulullah saw Syaikh Muhammad Nawawi menuliskannya dalam kitab Madarij ash-Shu’ud (hlm. 15).
Sayyidina Abu Bakar ash-Shiddiq ra.
وقال ابو بكر الصديق رضي الله عنه من انفق درهما في مولد النبي صلى الله عليه وسلم كان رفيقي في الجنة
Artinya: Abu Bakar Ash-Shiddiq ra. berkata: “Barangsiapa yang menginfakkan satu dirham dalam peringatan kelahiran Nabi Muhammad saw, maka dia akan menjadi temanku di surga.”
Surga akan menjadi tempat bagi orang yang menginfakkan satu dirham untuk memperingati maulid nabi, dan ia akan menjadi teman Sayyidina Abu Bakar di sana. Abu Hurairah pernah bertanya kepada Nabi tentang gambaran bangunan surga. Rasulullah saw menjawab, batu batanya dari emas dan perak, tanah liatnya adalah misik terbaik, debunya adalah za’faran, dan kerikilnya adalah mutiara dan permata. Orang yang memasukinya akan merasakan kenikmatan yang tak berujung, ia akan kekal di dalamnya dan tidak akan pernah mati, pakaiannya tidak akan usang, dan masa mudanya tidak akan pernah habis (lihat: Tanbih al-Ghafilin, hlm. 29).
Sayyidina Umar Bin Khattab ra.
وقال عمر رضي الله عنه من عظم مولد النبي صلى الله عليه وسلم فقد أحيا الإسلام
Artinya: Umar bin Khattab ra. berkata: “Barangsiapa yang mengagungkan kelahiran Nabi Muhammad Saw., maka sungguh dia telah menghidupkan Islam.”
Keutamaan berupa menghidupkan Islam merupakan keutamaan yang luar biasa. Sebab, agama yang diridhai di sisi Allah hanyalah Islam. Allah tidak menerima agama apapun dari siapapun selain Islam, sebagaimana Firman Allah dalam Surat Ali ‘Imran berikut:
إِنَّ الدِّينَ عِنْدَ اللَّهِ الإسْلامُ
Artinya: Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah adalah Islam (QS. Ali ‘Imran, ayat 19).
Sayyidina Utsman Bin Affan ra.
وقال عثمان رضي الله عنه من انفق درهما على قراءة مولد النبي صلى الله عليه وسلم فكأنما شهد يوم وقعة بدر وحنين
Artinya: Utsman bin Affan ra. berkata: “Barangsiapa yang menginfakkan satu dirham untuk pembacaan maulid Nabi Muhammad Saw., maka seakan-akan dia hadir pada hari perang Badar dan Hunain.”
Keutamaan memuliakan maulid Nabi berdasarkan dawuh Sayyidina Utsman ini adalah seolah-olah ikut-serta menyaksikan perang Badar dan perang Hunain. Perang Badar yaitu perang yang dimenangkan oleh 313 orang pasukan muslim atas 1.000 orang pasukan kafir yang dipimpin oleh Abu Jahal pada tahun 2 H. Adapun perang Hunain yaitu perang yang terjadi setelah peristiwa Fathul Makkah pada tahun 8 H.
Sayyidina Ali Bin Abi Thalib kw.
وقال على كرم الله وجهه ورضي عنه من عظم مولد النبي صلى الله عليه وسلم لا يخرج من الدنيا الا بالايمان.
Artinya: Ali Bin Abi Thalib karramallahu wajhah berkata: “Barang siapa mengagungkan kelahiran Nabi Muhammad Saw., maka dia tidak akan meninggal dunia kecuali dalam keadaan beriman.
Terakhir, keutamaan memuliakan maulid Nabi berdasarkan dawuh Sayyidina Ali adalah iman yang dibawa ketika ajal menjemputnya. Tentu, mati dalam keadaan iman adalah dambaan semua orang. Sebab, mati dalam keadaan iman sama dengan mati dalam keadaan husnul khatimah.
Allahummaj’alna min khiyari ummatihi.
Penulis: Abdullah Muhammad Alfatih, Alumni Pondok Pesantren Mamba’ul Hikam Blitar dan Mahasiswa Pascasarjana UIN Walisongo Semarang.
Terpopuler
1
Pesan Guru Besar IAIKU Blora untuk Alumni MA-SMK NU Pati: Jadilah Pencinta Ilmu Sepanjang Hayat
2
Kekompakan Warga Nahdliyyin Saat Haji di Madinah
3
PC MDS Rijalul Ansor Kabupaten Kendal Masa Khidmah 2024-2028 Resmi Dikukuhkan, Berikut Susunan Pengurusnya
4
Semarang Bergabung dalam Aliansi Kota Jalur Sutra Maritim
5
Banser dan Garda Fatayat Klaten Amankan Kirab Tri Suci Waisak 2025, Wujud Toleransi Keberagamaan
6
Khutbah Jumat: Madharat Judi Online dan Narkoba
Terkini
Lihat Semua