Keislaman SEMARAK RAMADHAN

Inilah Golongan yang Terhalang Kesaksiannya

Jumat, 31 Maret 2023 | 07:00 WIB

Inilah Golongan yang Terhalang Kesaksiannya

Kegiatan ngaji kitab kuning di Pesantren Darul Falah besongo, Ngaliyan, Kota Semarang (Foto: NU Online Jateng/Raif)

Semarang, NU Online Jateng
Ustadz Pesantren Darul Falah Besongo, Ngaliyan, Kota Semarang Ahmad Tajuddin Arafat mengatakan, seseorang akan terhalang musyahadahnya (penyaksiannya) kepada Allah SWT disebabkan dua perkara yaitu, makanan yang kotor dan menyakiti orang lain.


“Yang dimaksudkan menyakiti sesama makhluk ini tidak hanya menyakiti sesama manusia saja, tetapi juga kepada hewan. Dan hindarilah menyakiti orang lain, karena sesungguhnya itu termasuk racun yang mematikan,” ujarnya.


Hal itu disampaikan Ustadz Ahmad Tajuddin saat mengaji kitab Al-Minahus Saniyyah bertempat di Masjid Roudlotul Jannah yang dihelat Pesantren Darul Falah Besongo, Kota Semarang, Kamis (30/3/2023).



Ustadz Ahmad Tajuddin Arafat (Foto: Raif)


Disampaikan, menurut Imam Sahl Pedolam dalam menempuh jalan menuju Allah SWT ada tujuh;

  1. Berpegang teguh pada kitab Allah (Al-Qur’an). 
  2. Mengikuti ittiba’ Rasulullah saw.
  3. Makan makanan yang halal.
  4. Menjauhi perbuatan maksiat
  5. Bertaubat
  6. Melaksanakan kewajiban.
  7. Mencegah hal-hal yang menyakiti sesama makhluk. 


“Yang dimaksudkan menyakiti di sini adalah menyakiti dengan fisik atau menyakiti dengan sikap, seperti suudzan,” terang Tajuddin yang juga Dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang.


Lebih lanjut disampaikan, menahan diri dari menyakiti orang lain ada dua cara. Pertama, menahan dari menyakiti anggota lahir. Kedua, menahan diri dari bisikan hati yang berupa buruk sangka kepada orang lain.


Dikatakan, pada diri setiap manusia terdapat dua penyakit di antaranya penyakit fisik dan penyakit hati. Contoh dari penyakit fisik ini seperti melukai, memukul, dan melakukan hal-hal sejenisnya. Sedangkan, penyakit hati seperti suudzan terhadap sesama manusia. 


“Suudzan merupakan racun yang mematikan. Orang yang bersuudzan seringnya tidak merasakan kalau dirinya sedang menyakiti seseorang,” katanya.


Dijelaskan, awal kemaksiatan berasal dari suudzan. Ketika seseorang sedang ghibah dengan orang lain, dipastikan hal itu terdapat suudzan. “Pasti ada prasangka buruk mengenai orang yang sedang dibicarakan,” ucapnya.


Ustadz Tajuddin menjelaskan efek dari makan makanan yang haram. Seseorang yang rajin ibadahnya, tetapi makan makanan haram, maka ibadahnya bisa tidak diterima.


“Karena perkara haram membuat hati kita menjadi keras dan gelap. Dasarnya, orang yang memakan makanan haram itu jika diberitahu susah, lebih mudahnya jika diberitahu masuk telinga kanan, keluar telinga kiri," pungkasnya.


Pengirim: M Raif Al Abrar