• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Kamis, 25 April 2024

Keislaman

Berbagai Keutamaan Bulan Ramadhan

Berbagai Keutamaan Bulan Ramadhan
Foto: Ilustrasi
Foto: Ilustrasi

Imam Nawawi dalam kitab Al-Majmu' mencantumkan sebuah hadits yang berisi doa Nabi Muhammad SAW saat menyambut bulan Ramadhan. Hadits tersebut diriwayatkan oleh At-Tirmidzi dan Thalhah bin Ubaidillah,ia berkata: "Sesungguhnya Nabi SAW ketika telah melihat hilal (Ramadhan), beliau berdoa: Ya Allah jadikanlah hilal (bulan ini) bagi kami dengan membawa keberkahan, keimanan, keselamatan, dan keislaman. Tuhanku dan Tuhanmu adalah Allah." (HR At-Tirmidzi).


Itulah hadits tentang menyambut bulan Ramadhan yang berisi anjuran kepada umat muslim untuk bersuka cita, memperbanyak puasa, dan berdoa. Bulan Ramadhan diciptakan Allah SWT penuh dengan keutamaan dan kemuliaan. Maka mempelajari dan memahami keutamaan dan kemuliaan tersebut akan memotifasi kita untuk lebih meningkatkan amal ibadah kita. Allah benar-benar maha pengasih lagi maha penyayang. Sungguh banyak kemulian dan keutamaan yang Allah anugerahkan pada bulan yang suci ini. Di antara keutamaan dan kemuliaan bulan Ramadhan adalah:


Pertama, Ramadhan adalah bulan pendidikan (Syahrut Tarbiyah), karena pada bulan ini orang-orang beriman dididik untuk berlaku disiplin dengan aturan-aturan Allah SWT dan Rasul-Nya. Secara fisik, Allah mendidik untuk disiplin dalam mengatur pola makan. Secara psikis, Allah mendidik untuk berlaku sabar, jujur, menahan amarah, empati dan berbagi kepada orang lain, dan sifat-sifat luhur lainnya. Dan secara fikri, Allah mendidik agar orang-orang beriman senantiasa bertafakkur dan mengambil pelajaran-pelajaran yang bermakna bagi kehidupannya.


Kedua, Ramadhan adalah bulan perjuangan (Syahrul Jihad), karena untuk sukses menjalani Ramadhan dibutuhkan perjuangan yang tidak ringan. Allah hendak mengajarkan bahwa untuk sukses dalam kehidupan pun dibutuhkan perjuangan, yaitu mengendalikan hawa nafsu agar tunduk dan patuh dengan ketentuan Allah dan Rasul-Nya.


Ketiga, Ramadhan adalah bulan Al-Qur’an (Syahrul Qur’an) atau yang disebut juga Lailatul Qadar (malam yang lebih baik dari seribu bulan), karena Al-Qur’an pertama kali diturunkan pada Ramadhan. Sepatutnyalah pada bulan ini, interaksi kaum muslim dengan Al-Qur’an menjadi sangat intens sebagaimana dicontohkan oleh generasi salaf yang mencurahkan waktu demikian banyak pada bulan Ramadhan untuk berinteraksi dengan Al-Qur’an, baik dengan membaca, mentadabburi, dan mengamalkan kandungan-kandungan isinya.


Keempat, Ramadhan adalah bulan persaudaraan (Syahrul Ukhuwwah). Pada bulan ini Allah mendidik kaum muslimin untuk lebih mencintai dan peduli terhadap saudara-saudaranya. Rasulullah saw mengajarkan dengan ringan bersedekah di bulan ini, memberi makanan bagi orang yang berpuasa, menunaikan zakat, dan membuang dengki dan sifat-sifat buruk terhadap saudaranya.


Kelima, Ramadhan adalah bulan ibadah (Syahrul Ibâdah). Dalam bulan ini Allah membuka peluang bagi hamba-hamba-Nya untuk beribadah (mahdhah) sebanyak-banyaknya, karena pada bulan ini pahala ibadah dibalas dengan berlipat ganda. Allah SWT mendidik kaum muslimin untuk merealisasikan misi hidup dengan senantiasa beribadah kepada Allah SWT. Target keimanan yang diharapkan adalah hamba-hamba yang selalu mengorientasikan hidup untuk beribadah, sebagaimana firman Allah SWT, “Katakanlah, sesungguhnya shalat, ibadah, hidup, dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam, tiada sekutu bagi-Nya dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah)”. (QS al-An’âm [6] :162-163).


Keenam, Ramadhan adalah bulan penuh ampunan (Syahrul Maghfirah). Rasulullah saw bersabda, “Antara shalat lima waktu, dari hari jumat sampai jumat lagi, dari Ramadhan ke Ramadhan, dapat menghapuskan dosa-dosa kecil apabila dosa-dosa besar dihindarkan.” (HR Muslim) Dalam hadits lain disebutkan, “Barang siapa puasa karena iman dan mengharap pahala dari Allah SWT ia akan diampuni semua dosanya yang telah lalu.” (HR Bukhari-Muslim)


Muhamad Sochib, Wakil Sekretaris Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jateng, alumni Pesantren Roudlotul Muttaqin dan Futuhiyyah Mrangen, Demak
 


Keislaman Terbaru