Fragmen

6 Rekomendasi Novel Bertema Kemerdekaan Indonesia

Rabu, 14 Agustus 2024 | 13:00 WIB

6 Rekomendasi Novel Bertema Kemerdekaan Indonesia

Rekomendasi novel bertema kemerdekaan. (Foto: NU Online/Google Books/Google Books).

Semarang, NU Online Jateng  

Indonesia akan merayakan Hari Kemerdekaan yang ke-79 pada tanggal 17 Agustus 2024. Bentuk perayaan dapat dilakukan dengan cara yang berbeda-beda, salah satunya adalah dengan membaca novel yang bertemakan kemerdekaan.


Membaca novel dengan tema ini dapat mengingatkan kita pada perjuangan para pahlawan dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan. Selain itu, membaca novel juga dapat meningkatkan daya ingat dan mengurangi stres.


Berikut adalah enam novel bertema kemerdekaan Indonesia yang dapat menjadi inspirasi bagi siapapun yang membacanya:


1. Lingkar Tanah Lingkar Air

Lingkar Tanah Lingkar Air adalah novel karya budayawan Ahmad Tohari yang berlatar belakang perang mempertahankan kemerdekaan Indonesia (1946-1950) dan pemberontakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII). Novel ini mengisahkan perjuangan Amid, Kiram, dan Jun yang bergabung dengan Laskar Hizbullah dan kemudian DI/TII. Meskipun Amid sangat mencintai negerinya, ia mengalami kebimbangan karena harus berhadapan dengan sesama umat Islam.


2. Di Tepi Kali Bekasi

Karya Pramoedya Ananta Toer ini ditulis pada tahun 1947 dan merupakan bagian dari trilogi yang menggambarkan perjuangan selama revolusi kemerdekaan 1945 di Bekasi. Novel ini mengisahkan Farid dan dua sahabatnya, Amir dan Soerip, yang bergabung dengan angkatan bersenjata di tengah situasi pertempuran sengit antara pejuang Republik dan Sekutu di Jakarta.


3. Perburuan

Perburuan adalah novel lain karya Pramoedya Ananta Toer yang berlatar belakang masa pendudukan Jepang di Indonesia. Cerita ini mengikuti Raden Hardo, seorang Shodanco Blora, yang terlibat dalam rencana pemberontakan terhadap Jepang dan harus melarikan diri setelah rencananya terbongkar.


4. Magelang Kembali

Ditulis oleh MK Prayitno, Magelang Kembali mengisahkan perjuangan rakyat Magelang dalam merebut kembali daerah mereka dari penjajah Belanda. Fokus cerita terpusat pada Pono, seorang anak SMP berusia 14 tahun, yang terlibat dalam perjuangan secara rahasia bersama Mas Naryo.


5. Supinah

Novel karya Bagin ini berlatar belakang Agresi Militer Belanda I dan II, serta menjelang pengakuan kedaulatan. Cerita berfokus pada Supinah, seorang perempuan Indo yang meskipun keturunan Belanda, sangat mencintai Indonesia dan rela berjuang demi tanah airnya, bahkan harus berhadapan dengan penjara.


6. Rintihan Burung Kedasih

Rintihan Burung Kedasih adalah novel bertema revolusi 1945, berlatar waktu 1948-1949, yang ditulis oleh Pandir Kelana (nama pena dari Slamet Danusudirdjo). Novel ini menggambarkan situasi di Karesidenan Pati, Jawa Tengah, pada fase akhir Revolusi Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia, dengan fokus pada konsolidasi antara pemerintah sipil dan militer di tengah keterbatasan pasukan TNI.


Kontributor: Malik Ibnu Zaman