• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Sabtu, 18 Mei 2024

Dinamika

Rais MWCNU Sukorejo Kendal Bimbing 'Anak Gedung NU' Ngaji Kitab Kuning

Rais MWCNU Sukorejo Kendal Bimbing 'Anak Gedung NU' Ngaji Kitab Kuning
Anak-anak gedung MWCNU Sukorejo Kendal ngaji kitab kuning (Foto: NU Online Jateng/Fahroji)
Anak-anak gedung MWCNU Sukorejo Kendal ngaji kitab kuning (Foto: NU Online Jateng/Fahroji)

Kendal, NU Online Jateng
Sejak Gedung Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Sukorejo, Kendal mulai bisa difungsikan untuk kegiatan sekitar tujuh bulan lalu untuk rapat dan pengajian Ahad pagi, seiring itu pula anak-anak IPNU mulai mangkal di Gedung NU sehingga tidak sepi. 

 

Mereka beraktivitas, tidur, dan memasak layaknya anak kost di sela-sela mengurus kegiatan Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU).

 

Tiap Ahad pagi mereka memang secara tidak langsung mendapat siraman rohani dari pari kiai yang mengisi pengajian. Namun sebagai remaja dan kader IPNU tentu porsi perlu ditambah dengan ilmu-ilmu yang lebih spesifik di antaranya ilmu alat nahwu, shorof, tajwid, tauhid, fiqih, dan akhlak.

 

Berangkat dari pemikiran tersebut, kemudian pengurus MWCNU Sukorejo merasa perlu menfasilitasi anak-anak IPNU yang menghuni gedung MWCNU dengan mengaji khusus ala pesantren dan dimulai Selasa malam Rabu (22/6) di lantai 2 gedung MWCNU.

 

Pembukaan program ngaji kitab kuning dimulai dengan mujahadah yang dipimpin Rais MWCNU KH Ibadi sehabis shalat maghrib. Kepada NU Online Jateng Kiai Ibadi menuturkan, program ini untuk menjembatani kebutuhan anak-anak remaja yang karena sesuatu sebab belum bisa belajar agama di pesantren.

 

"Kita fasilitasi anak-anak IPNU-iPPNU, pelajar, dan remaja yang berminat ngaji kitab kuning di gedung NU," kata Kiai Ibadi yang juga Pengasuh Pesantren Darurrahman Sentul Sukorejo.

 

"Tidak hanya anak gedung NU, pelajar, dan remaja di sekitar gedung MWCNU atau siapapun bisa ikut ngaji kalong (laju)," tambahnya.

 

Ke depan kiai Ibadi melihat gedung MWCNU Sukorejo berpeluang menjadi pondok pelajar. Karena gedung MWCNU dikelilingi sekolah Madrasah Aliyah Nahdlatul Ulama (MANU) 10 Sukorejo, SMK Muhammadiyah 4 Sukorejo, SMAN 2 Sukorejo, SMPN 2 Sukorejo dan MTsNU 13 Arrahmat Sukorejo. Sedangkan halaman belakang gedung MWCNU Sukorejo masih cukup luas.

 

"Untuk menangani program tersebut, MWCNU Sukorejo telah menunjuk 8 alumni berbagai pondok pesantren yakni Ustadz Zainal Abidin selaku penanggungjawab program yang merupakan alumni PP Mambaul Hisan Sidayu Gresik Jatim bersama kawan-kawannya.

 

 

Penanggungjawab program Zainal Abidin mengatakan, dirinya akan mengolah kurikulum sesuai kebutuhan dan kondisi anak. Menurutnya, khusus yang menghuni gedung NU ada yang sudah bekerja dan sekolah, sedangkan yang laju ada yang sekolah di MTs bahkan ada mahasiswi Undip Semarang yang masih kuliah daring.

 

"Untuk sementara jadwal ngaji hanya dua, habis maghrib ngaji Al-Qur'an dan usai shalat isak sampai jam 21.00 wib sesuai jadwal pelajaran yang telah disusun," terang Zainal Abidin yang kesehariannya menjadi staf pengajar di MA Darul Amanah Kabunan Sukorejo.

 

"Habis shalat Asar nanti kita tambah jadwal bertahap sesuai kondisi," pungkasnya.

 

Kontributor: Fahroji
Editor: M Ngisom Al-Barony


Dinamika Terbaru