Pesantren Ini Perkuat Persaudaraan dengan Aswaja Festival
Kamis, 4 Februari 2021 | 07:00 WIB
Semarang, NU Online Jateng
Kompetisi bukan sebuah arena untuk mencari yang terhebat. Meski sebuah event perlombaan, namun kompetisi terasa lebih lebih baik jika ditujukan untuk mengukur kemampuan, menambah pengalaman maupun wawasan, dan memperkuat persaudaraan.
Â
Pengasuh Pesantren Durrotu Aswaja, Kiai Agus Ramadhan menegaskan hal itu kala membuka Aswaja Festival (Asfes) yang digelar di Pesantren Durrotu Ahlissunnah wal-Jama'ah atau Durrotu Aswaja, Desa Banaran, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang, belum lama ini.
Â
"Musabaqah bukanlah sebagai tujuan akan tetapi menjadi washilah, piranti, sebuah alat untuk menjadikan kita semakin dekat dengan teman-teman kita," kata Kiai Agus kepada NU Online Jateng, Rabu (3/2).
Â
Sekretaris Rabithah Maahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMINU) Kota Semarang ini lantas mengutip surat Al-Hujurat ayat 13. Berdasar pada ayat tersebut, ia meminta persaingan untuk mendapat yang terbaik bukan dalam kemenangan dalam perlombaan. Lebih dari itu, kemenangan dalam berlapang dada mengakui siapapun yang layak menjadi juara dan bersedia bersahabat dengannya.
Â
"Jadi ketika sudah jelas siapa yang jadi pemenang ya harus diakui dialah yang lebih unggul dan mari bersahabat. Kita justeru sangat beruntung bersahabat dengan orang yang berilmu lebih dari kita karena kita punya kesempatan untuk menimba ilmunya," tuturnya.
Â
Oleh karena itu, gelaran Asfes dengan protokol kesehatan dia harapkan menjadi syiar yang menegaskan bahwa santri siap mengabdi untuk masyarakat. "Semoga, kelak kang-kange dan mbak-mbake bisa berkiprah di tengah masyarakat pada masa yang akan datang," doanya.
Â
Asfes merupakan salah satu rangkaian dari Haflah Akhir Sanah (HAS) Pesantren Durrotu Aswaja. Menurut Koordinator Asfes, Agus Prasetyo, terdapat perbedaan dari perhelatan serupa di tahun sebelumnya, yakni penyatuan dua event yang berbeda.
Â
Semula, Pekan Olahraga Santri (Porsiantri) sebagai event perlombaan yang diperuntukkan bagi santri, dan untuk Taman Pendidikan Al-Qur'an disediakan event Lomba Kreativitas Anak (LKA). "Sekarang jadi satu, Asfes namanya," ujarnya.
Â
Perbedaan lain, lanjutnya mengingat pandemi dan efisiensi waktu yang membuat panitia terpaksa membagi antara lomba internal dan eksernal. Perlombaan internal dilakukan secara langsung bagi internal pesantren, sedangkan lomba eksternal dilaksanakan dalam jaringan atau daring.
Â
"Lomba internal meliputi lomba kebersihan kamar, hafalan nadzam imrithi, matan jurumiyah, badminton, futsal, dai, tenis meja, kaligrafi, drama, hadhrah, dan lomba cerdas cermat serta pemilihan putra-putri pondok. Sedangkan lomba eksternal meliputi Pemilihan Dai Cilik (Pildacil), adzan dan iqamah serta tartil Al-Qur'an," pungkasnya.
Â
Kontributor: Dhiyaul Aziz
Editor: Ahmad Rifqi Hidayat
Terpopuler
1
Abu Sampah Disulap Jadi Paving, Inovasi Hijau LPBI NU dan Banser Trangkil
2
Khutbah Jumat: Pelajaran Yang Tersirat Dalam Ibadah Haji
3
Semarak Harlah ke-75, Fatayat NU Wonogiri Gali Potensi Kader dengan Semangat Kartini
4
Kasus Pneumonia Jamaah Haji Meningkat, dr Alek Jusran Imbau Jaga Kesehatan
5
Gelorakan Dakwah Lewat Tulisan, NU Online Kumpulkan Jurnalis Muda Nahdliyin se-Jateng dan DIY
6
Muslimat NU DIY Gelar Bakti Sosial dan Pasar Murah Guna Ringankan Beban Masyarakat
Terkini
Lihat Semua