Program Gubernur Jateng 2 Hari di Rumah Harus Diikuti Program Advokasi Dampaknya
Rabu, 3 Februari 2021 | 18:00 WIB
Samsul Huda
Penulis
Semarang, NU Online Jateng
Implementasi program 2 hari di rumah saja yang dicanangkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan menutup pasar dan tempat wisata untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 pada 6 dan 7 Pebruari 2021 mendatang semestinya dibarengi dengan kebijakan penyelamatan hak memperoleh penghasilan.
Sekrrtaris Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Semarang Syamsul Ridwan mengatakan, khusus penutupan pasar pada tanggal 6-7 bulan ini tidak masalah bagi para pedagang besar. Tapi bagi para pedagang kecil dan pekerja di sektor informal di pasar tradisional ini problem besar.
"Banyak pedagang kecil yang penghasilannya sehari-hari hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga hari itu juga akan terdampak kalau kebijakan itu direalisasikan. Waga NU yang berada di posisi atau strata itu," kata Syamsul kepada NU Online Jateng di Semarang, Rabu (3/2).
Disampaikan, PCNU Kabupaten Semarang sudah menerima keluhan dari nahdliyin yang mengais rejeki di pasar-pasar tradisional jika program itu direalisasikan, karena itu diharapkan pemberlakuan program ini harus dibarengi program advokasi terhadap warga terdampak.
"Gubernur Jateng dalam mengadvokasi warga terdampak program penutup pasar tempat wisata bisa menggerakkan potensi yang dimiliki pemerintah, para aghniya dan lembaga-lembaga zakat seperti Baznas yang dananya melimpah," ucapnya.
Dia menambahkan, untuk mewujudkan hal itu tidak sulit, mereka yang beraktivitas di pasar tradisional keberadaannya terdata di bagian administrasi pasar, terutama para pedagang kecil yang setiap hari membayar retribusi.
"Sehingga sentuhan advokasi untuk masyarakat terdampak realisasinya tidak sulit. Sasarannya sudah sangat jelas, sehingga tidak mungkin terjadi salah sasaran," tegasnya.
Dikatakan, NU Kabupaten Semarang akan meminta kepada PWNU Jateng dan DPRD Jateng agar menyampaikan pandangan ini kepada gubernur Jateng. Intinya jangan hanya meluncurkan program 2 hari di rumah saja, tetapi juga meluncurkan program advokasi warga terdampak karena tidak bisa mengais rezeki di lahannya.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo beberapa hari lalu mengatakan penutupan pasar dan tempat wisata selama dua hari itu akan akan dimanfaatkan untuk bersih-bersih sekaligus penyemprotan disinfektan demi mencegah penularan virus corona.
"Nah nanti pasar-pasar kesempatan kita semprot semuanya biar sekalian bersih. Sehingga kita harapkan masyarakat dua hari tidak tumpah ruah di jalan, semua ada di rumah," pungkasnya.
Penulis: Samsul Huda
Editor: M Ngisom Al-Barony
Terpopuler
1
Abu Sampah Disulap Jadi Paving, Inovasi Hijau LPBI NU dan Banser Trangkil
2
Khutbah Jumat: Pelajaran Yang Tersirat Dalam Ibadah Haji
3
Semarak Harlah ke-75, Fatayat NU Wonogiri Gali Potensi Kader dengan Semangat Kartini
4
Kasus Pneumonia Jamaah Haji Meningkat, dr Alek Jusran Imbau Jaga Kesehatan
5
Gelorakan Dakwah Lewat Tulisan, NU Online Kumpulkan Jurnalis Muda Nahdliyin se-Jateng dan DIY
6
Muslimat NU DIY Gelar Bakti Sosial dan Pasar Murah Guna Ringankan Beban Masyarakat
Terkini
Lihat Semua