• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Jumat, 17 Mei 2024

Dinamika

Pendampingan Ngaji Ibu-ibu Juga Bagian dari Pengabdian Masyarakat

Pendampingan Ngaji Ibu-ibu Juga Bagian dari Pengabdian Masyarakat
Kegiatan bimbingan baca Al-Qur'an oleh mahasiswa UIN Walisongo Semarang (Foto: NU Online Jateng/Nurika)
Kegiatan bimbingan baca Al-Qur'an oleh mahasiswa UIN Walisongo Semarang (Foto: NU Online Jateng/Nurika)

Semarang, NU Online Jateng

Masa pandemi Covid-19 yang hingga kini belum reda, tak membuat para mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang kehilangan cara untuk bisa menggelar kegiatan di masa Kuliah Kerja Nyata (KKN).

 

Meski tidak seperti biasanya, KKN MIT DR tahun 2021 harus tetap jalan dan mengaplikasinya ilmunya selama diperoleh di kampus. "Salah satu kegiatan yang saat ini sedang dilaksanakan adalah mendampingi kegiatan ibu-ibu perumahan yang ingin mengaji Al-Qur’an," ungkap peserta KKN Gayuh kepada NU Online Jateng, Senin (1/2).

 

Disampaikan, meskipun terkendala dengan pandemi Covid-19, warga Perumahan Bank Niaga, Tambakaji, Ngaliyan, Semarang, khususnya para Ibu dengan kisaran usia empat puluhan merasa antusias dan terbantu dengan adanya kegiatan ini.

 

"Pendampingan ngaji ini juga bagian dari pengabdian kepada masyarakat dan pelaksanaannya sesuai dengan protokol kesehatan dan mempermudah sarana untuk memperbaiki cara mengaji mereka," jelasnya.

 

Gayuh mengungkapkan, apa yang sedang dilakukan oleh mahasiswa KKN mendampingi ibu-ibu yang ingin memperlancar membaca Al-Qur'an harus disambut dengan baik.

 

"Peran mahasiswa KKN dalam mendampingi pengajian ini sangat penting guna membantu ibu-ibu perumahan agar lebih semangat dalam belajar mengaji," tuturnya.

 

Diungkapkan, pendampingan seperti ini ternyata tidak hanya dibutuhkan di daerah pedesaan saja, tetapi juga di perkotaan. "Terbukti meskipun sudah lanjut usia, masyakarakat perkotaan tetap memiliki semangat belajar yang tinggi," pungkasnya. 

 

Salah satu peserta ngaji Tatik mengaku senang bisa ngaji bersama mahasiswa KKN. “Saya ini sudah tua, bingung mau nyari tempat ngaji. Kebetulan sekali kegiatan ini diadakan di Masjid dekat rumah. Jadi, tinggal jalan kaki ke sana,” katanya.

 

Dijelaskan, sebenarnya kegiatan pendampingan ngaji sudah ada sebelumnya dan dilakukan seminggu tiga kali, yakni pada Selasa dan Rabu malam, serta Jumat Sore dengan tutor santri pesantren setempat. 

 

"Namun karena da mahasiswa KKN dan sebagai bentuk kolaborasi, kelompok 18 berinisiatif mengambil alih untuk sementara. Selain mengabdi, harapannya dapat membangun relasi baik dengan masyarakat selama KKN berlangsung," terangnya.

 

Kontributor: Nurika
Editor: M Ngisom Al-Barony
 


Dinamika Terbaru