• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Sabtu, 4 Mei 2024

Dinamika

Perbolehkan Kunjungan Santri, Pesantren Maslakul Huda Kajen Pati Terapkan Protokol Ketat

Perbolehkan Kunjungan Santri, Pesantren Maslakul Huda Kajen Pati Terapkan Protokol Ketat
Suasana kunjungan saat wali santri melakukan kunjungan ke pesantren untuk menemui putrinya. (Foto: NU Online Jateng/Ilham Fikron)
Suasana kunjungan saat wali santri melakukan kunjungan ke pesantren untuk menemui putrinya. (Foto: NU Online Jateng/Ilham Fikron)

Pati, NU Online Jateng
Pandemi Covid-19 telah mengubah cara hidup bersosial antar manusia, setidaknya ini seperti yang ada di keseharian Pesantren Maslakul Huda (PMH) Kajen, Pati, Jawa Tengah yang menerapkan adaptasi kebiasaan baru saat menjalankan aktivitas sehari-hari di pesantren.

 

Sejak pengumuman hari libur catur wulan (cawu) II di Perguruan Islam Mathaliul Falah (PIM) Kajen, yakni terhitung mulai (5-8/1), para santri tidak diperkenankan pulang ke rumah masing-masing. Terkait hal itu, pihak pesantren berinisiatif untuk memfasilitasi para santri dengan mengadakan acara kunjungan wali santri yang dilaksanakan dengan sesuai standar protokol kesehatan (prokes) Covid-19 selama empat sampai lima hari ke depan.

 

Ketua Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 PMH, MAS Murtafaul Umam menuturkan bahwa ini merupakan pertemuan secara langsung antara santri dengan keluarganya sejak awal pandemi Covid-19 ini.

 

"Ini merupakan pertama kalinya para santri berkesempatan bertemu dengan keluarga secara luring sejak pertama kali datang ke pesantren saat pandemi masih berlangsung hingga sekarang. Acara dimulai dari pukul 08.30 WIB hingga pukul 16.00 WIB," jelasnya.

 

Dalam kesempatan ini, Lembaga Operasional (LO) Maslakul Huda yang terlibat meliputi PMH putra, PMH lil Mubtadiin I dan II, Pesantren Al-Badiiyah, serta PMH lil Mubtadiat. Di hari pertama, total ada sekitar 150 wali santri dari masing-masing LO yang datang ke pesantren. Kedatangan wali santri ini sudah diatur dengan protokol kesehatan yang ketat oleh pihak pesantren.

 

"Usai melakukan cuci tangan dan registrasi, wali santri diperkenankan untuk bertatap muka dengan para santri dengan memakai satir pembatas secara bergantian," jelasnya.

 

"Setelah sebelumnya dilakukan pendataan oleh panitia terhadap siapa saja yang akan hadir berkunjung ke pesantren dan harus dalam keadaan non-reaktif Covid-19," jelasnya

 

Para wali santri melewati pengecekan suhu tubuh sebelum memasuki area pesantren. (Foto: NU Online Jateng/Ilham Fikron)

 

Salah satu wali santri yang enggan disebutkan namanya mengucapkan rasa terima kasihnya kepada pihak pesantren yang telah berupaya menjaga para santri secara maksimal.

 

"Kami mengucapkan terima kasih kepada pesantren yang telah berupaya maksimal untuk menjaga anak-anak kami," ujarnya.

 

Semua kegiatan ini telah terkoordinir secara baik atas kerja sama oleh beberapa pihak, mulai dari Pusat Satgas Covid-19 PMH, Dokter Ulun Nuha selaku ketua Satuan Koordinasi (Satkor) Covid-19 Pengurus Pusat (PP) Rabithah Ma'ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMINU), Dokter Imron Rosyidi serta pihak-pihak lainnya.

 

"Setelah melakukan koordinasi intensif dengan berbagai pihak dan para ahli, untuk sementara waktu pesantren memutuskan tidak memperbolehkan santri pulang ke rumah demi menjaga keselamatan semua pihak," ungkap Umam.

 

Sejauh ini, Pesantren Maslakul Huda selalu mengedepankan rasa aman dan pola hidup sehat dengan mengambil langkah yang solutif untuk menghadapi pandemi, salah satunya dengan selalu melakukan update informasi terkini dan tata cara bertatap muka dengan tidak bertentangan dengan aturan yang telah diberlakukan secara umum.

 


Kontributor: M Ilham Fikron

Editor: Ahmad Hanan


Dinamika Terbaru