Rembang, NU Online Jateng
Dalam rangka merangkul muda mudi Desa Sidorejo, Kecamatan Pamotan, Kabupaten Rembang untuk berkhidmah di Nahdlatul Ulama, Pimpinan Ranting (PR) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Desa Sidorejo menggelar Masa Kesetiaan Anggota (Makesta) di Madrasah Tsnawiyah (MTs) SA Raudlatul Falah pada Sabtu-Ahad (18-19/6).
Kegiatan yang bertajuk ‘Membangun Sinergi dan Karakter Pelajar untuk Mewujudkan Kader yang Progresif Berlandaskan Aswaja’ diikuti 31 peserta dari remaja dan santri yang ada di Desa Sidorejo.
Ketua PAC IPNU Pamotan Sholikin mengatakan, Pimpinan Ranting IPNU-IPPNU Sidorejo ibarat bangunan pondasinya sudah sangat kuat.
“Karena banyak sesepuh dan ulama hebat di sini, terdapat juga pesantren-pesantren yang santrinya cukup banyak. Maka jika pondasinya sudah kuat, sangat eman (rugi, Red) jika bangunannya tidak kita buat megah,” jelasnya.
Disampaikan, dari situ kami dorong IPNU-IPPNU Ranting Sidorejo untuk mengadakan Makesta. “Harapannya setelah diadakannya Makesta IPNU-IPPNU Sidorejo bisa lebih aktif dan berjaya,” harapnya.
Ketua Demisioner PR IPPNU Desa Sidorejo Fithrotun Ni’mah kepada NU Online Jateng, Selasa (21/6) mengatakan, kegiatan Makesta sekaligus Konferansi Ranting IPNU-IPPNU Desa Sidorejo tahun 2022 menetapkan Ahmad Qohhar dan Nur Hidayatul Khoiriyah menjadi Ketua Pimpinan Ranting IPNU-IPPNU Desa Sidorejo masa khidmah 2022-2024.
“Semoga ketua IPNU-IPPNU yang telah terpilih dapat mengemban amanah dengan baik, serta dapat mengajak anggotanya untuk memajukan organisasi IPNU-IPPNU lebih baik dari pada masa khidmahnya," ucapnya.
Ketua Panitia Makesta dan Konferensi Ranting Ahmat Mujib menjelaskan, tujuan mengadakan acara gabungan selain untuk efektivitas juga untuk mengaktifkan kembali organisasi IPNU-IPPNU di Sidorejo yang telah lama vakum (kurang aktif, Red).
“Harapannya semoga mewujudkan kader yang bermanfaat bagi agama, masyarakat, dan lainnya,” katanya.
Pria yang biasa disapa Mujib ini menambahkan, kegiatan yang berlangsung 2 hari 1 malam tersebut mendapatkan ilmu 5 materi antara lain kepemimpinan, ke-IPNU-IPPNUan, dan keorganisasian.
“Selanjutnya materi ke-NU-an, ke-Aswajaan dengan amaliah NU, dan wawasan kebangsaan,” pungkasnya.
Kontributor: Moh Lilik Wijanarko
