Muslimat NU Loireng Demak Sembelih Hewan Kurban Dua Ekor Sapi

Demak, NU Online Jateng
Pimpinan Ranting (PR) Muslimat Nahdlatul Ulama Desa Loireng, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak membagikan daging hewan kurban yang disembelih setelah menjalankan ibadah shalat Idul Adha 1443 H.

Ketua PR Muslimat NU Loireng Nyai Hj Sa'adah Wan Much mengatakan tahun ini sejumlah warga Muslimat NU Loireng kembali berpatungan untuk membeli dua ekor sapi yang disembelih usai menjalankan shalat Idul Adha, Ahad (10/7).

"Bersama umat Islam warga muslimat mengikuti shalat ied di Masjid Attaqwa Loireng. Setelah itu dengan iringan gema takbir, tahmid, dan tahlil mengikuti prosesi penyembelihan dua ekor sapi yang sudah disiapkan," kata Nyai Sa'adah.

Nyai Sa'adah mengatakan hal itu disela mengkoordinir pengepakan daging dua ekor hewan sapi kurban yang langsung dibagikan kepada masyarakat, diantar dari rumah ke rumah pada hari itu juga, bakdal dzuhur prosesi pendistribusian daging kurban tuntas. 

Menurutnya, kegiatan ibadah kurban yang diselenggarakan Muslimat NU Loireng setiap hari raya Idul Adha sudah dilakukan beberapa kali, termasuk pada saat bersamaan dengan berlangsungnya masa pandemi Covid-19 tahun-tahun yang lalu.

"Meski pandemi, tahun lalu warga Muslimat dengan cara menabung atau menyisihkan dana setiap bulan berhasil menghimpun dana untuk membiayai pengadaan dua ekor sapi yang dijadikan hewan kurban setiap Idul Adha tiba," terangnya.

Ibadah kurban ujarnya, ditetapkan sebagai program prioritas Muslimat Loireng bersama  program santunan anak yatim, piatu, dan duafa yang dilaksanakan setiap bulan muharram. Jadi dua kegiatan ini sudah menjadi agenda tetap kegiatan organisasi.

"Kami berharap program ibadah kurban setiap hari raya Idul Adha dapat dilaksanakan kembali pada tahun-tahun mendatang," tuturnya.

Wakil Rais Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (PRNU) Loireng Kiai Muhammad Ja'far Said mengatakan, di Desa Loireng setelah shalat idul adha dan saat hari tasyrik tahun ini  terdapat beberapa kegiatan penyembelihan hewan dan pembagian daging korban oleh beberapa pihak, di antaranya Masjid Attaqwa, pesantren, dan mushala.

"Alhamdulillah ibu-ibu Muslimat juga menyelenggarakan kegiatan seperti itu bertepatan dengan Idul Adha, ini kreativitas yang perlu dipertahankan bahkan terus dilestarikan dan dikembangkan," pungkasnya.

Penulis: Samsul Huda