• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Kamis, 2 Mei 2024

Dinamika

Ansor Batang Ingatkan Satu Komando Jaga Ulama dan NKRI

Ansor Batang Ingatkan Satu Komando Jaga Ulama dan NKRI
Ketua Ansor Batang saat memberikan amanat Apel Siaga Ansor Banser di Bukit Sigemplong Pranten, Bawang, Batang. (Foto: NU Online Jateng/Irvan)
Ketua Ansor Batang saat memberikan amanat Apel Siaga Ansor Banser di Bukit Sigemplong Pranten, Bawang, Batang. (Foto: NU Online Jateng/Irvan)

Batang, NU Online Jateng
Sejarah mengajarkan, ulama membidani lahirnya Indonesia. Baik secara tersirat dalam ilmu tutur maupun tersurat dalam catatan sejarah. Dengan demikian, menjaga ulama dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) menjadi satu paket yang tak terpisahkan.

 

"Semua kader di tingkat bawah agar tetap konsisten dan komitmen terhadap kebangsaan, seiring semakin gencarnya media sosial yang terus menyudutkan para kiai dan ulama Nahdlatul Ulama (NU). Terutama pasca kejadian teror penyerangan ulama dan kiai di media sosial satu minggu terakhir," kata Ketua Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Batang H. Maulana Yusup kepada NU Online Jateng, Selasa (17/11).

 

Yusuf menegaskan hal itu sebagai sebuah sikap atas penghinaan Maheer at-Thuwailibi terhadap Habib Muhammad Luthfi Bin Yahya yang diunggah di akun Twitternya. Pernyataan itu ia sampaikan di hadapan para pengurus dan puluhan kader Ansor dan Barisan Ansor Serbaguna (Banser) yang mengikuti Apel Siaga Ansor Banser di Bukit Sigemplong Desa Pranten Kecamatan Bawang, baru-baru ini.

 

Menurutnya, hinaan dan cacian yang disebar di medsos merupakan bentuk penyerangan terhadap martabat NU dan para ulamanya. Untuk itu ia meminta agar para kader pemuda NU yang ia pimpin dapat memberikan klarifikasi yang mencerahkan masyarakat.

 

"Untuk menghindari suasana lebih tak kondusif di medsos, saya minta terus berkoordinasi dengan pihak berwenang sesuai ketentuan hukum perundang-undangan yang berlaku," pesannya.

 

Tugas pemuda Ansor, lanjutnya kian tidak mudah. Oleh karena demikian halnya ia mewanti-wanti para kader di jajaran Ansor-Banser untuk merapatkan barisan sesuai komando pimpinan. “GP Ansor harus menjadi garda terdepan dalam menjaga NKRI dan para alim ulama dalam berdakwah. Selain itu, juga ikut menjaga muru'ah organisasi dan menjaga akidah Ahlussunnah wal Jamaah masyarakat," ucapnya.

 

Hal senada ditegaskan Kepala Satuan Koordinasi Cabang (Kasatkorcab) Banser Kabupaten Batang, Ahmad Musthofa. Tantangan ke depan makin besar, katanya, namun tak ada yang perlu dikhawatirkan selama punya komitmen, solidaritas, kesetiakawanan, dan satu komando. Tantangan seberat apa pun pasti bisa dilalui.

 

”Kaderisasi sangat penting dan harus terus jalan. Saya sangat bangga kepada para sahabat semua yang ikhlas berkhidmat untuk Ansor, Banser, dan NU. Tapi kita juga harus kuat di bidang ekonomi, pendidikan, pemerintahan, politik, budaya, dan sebagainya," ujarnya.

 

Untuk itu ia mendorong para kadernya agar sukses dalam menata diri sebagai petani, pendidik, akademisi, pengusaha, dan sebagainya. "Banyak sektor yang harus kita perkuat. Distribusi kader di lini-lini yang strategis harus diupayakan. Juga kompetensi pribadi harus terus diasah," pesannya.

 

 

Kontributor: Irvan
Editor: Ahmad Rifqi Hidayat


Dinamika Terbaru