Regional

MWCNU Kertek Wonosobo Rancang Digitalisasi Organisasi Lewat Musker Ke-2

Senin, 4 Agustus 2025 | 16:00 WIB

MWCNU Kertek Wonosobo Rancang Digitalisasi Organisasi Lewat Musker Ke-2

Para peserta saat mengikuti Musker II MWC NU Kecamatan Kertek Wonosobo di Aula SMK Andalusia setempat. (Foto: dok Muharno Zarka/NU Online Jateng)

Wonosobo, NU Online Jateng 

Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Kertek, Kabupaten Wonosobo, menyelenggarakan Musyawarah Kerja (Musker) Ke-2 di Aula SMK Andalusia Kertek, Ahad (3/8/2025). Acara ini menjadi momentum penting untuk evaluasi dan pemantapan program kerja serta perencanaan digitalisasi organisasi.

 

Rais Syuriyah MWCNU Kertek, KH Ahmad Suyuti, dalam arahannya menekankan pentingnya evaluasi program kerja dan perbaikan internal organisasi. Ia menyampaikan bahwa program kerja MWC NU periode ini sudah berjalan baik, namun masih perlu ditingkatkan capaian minimal 75 persen.

 

“MWC NU Kertek harus terus berkembang dan menjadi organisasi yang mandiri dan berdampak,” tegasnya.

 

Sementara itu, Ketua Tanfidzyiah MWCNU Kertek Kiai Muhafid menambahkan Musker II ini menjadi wadah refleksi kinerja. Apalagi pengurus Ranting NU selama ini ikut aktif mengawasi pelaksanaan program kerja dan kinerja MWCNU Kecamatan Kertek.

 

Dia juga menegaskan bahwa semua kebijakan Tanfidziyah MWCNU selalu dikonsultasikan kepada jajaran Syuriyah MWCNU. Saat ini pengurus MWCNU Kecamatan Kertek sedang merencanakan pembangunan Lantai 3 Gedung MWC NU.

 

"Salah satu program kerja yang saat ini dikebut adalah pembuatan dan distribusi kalender NU. Di mana hasil penjualan kalender itu nantinya akan digunakan untuk membiayai pembangunan gedung MWCNU," ujarnya.

 

Sekretaris MWCNU Kertek Iltiham menyebut, sebanyak 5.000 eksemplar kalender telah dicetak dan siap disebar ke rumah-rumah warga nahdliyin di seluruh Ranting NU. Program ini diinisiasi oleh Lembaga Perekonomian Nahdlatul Ulama (LPNU).

 

Sedangkan Lakpesdam NU Kertek memiliki program yang sangat beragam, Salah satunya adalah basis data Kampung NU tahun 2025. Jadi nanti semua warga NU dan potensi lembaga di Ranting NU terdata secara rapi.

 

Digitalisasi NU

Ketua Lakpesdam MWCNU Kertek, Ahmad Mujib, mengumumkan rencana penyusunan database Kampung NU tahun 2025. Database tersebut sebagai panduan untuk menyusun program kerja MWCNU Kertek ke depan.

 

Data ini akan mencakup jumlah anggota NU, tingkat pendidikan, data santri TPQ dan peserta majelis taklim di wilayah MWCNU Kecamatan Kertek.

 

“Data yang lengkap menjadi dasar penting untuk arah program pendidikan dan dakwah yang lebih tepat sasaran ke masyarakat,” tegas Mujib.

 

Sementara itu, Ketua UPZIS MWCNU Kecamatan Kertek, Khafid, mengungkapkan bahwa dari 51 Ranting UPZISNU yang ada, sempat vakum selama hampir lima bulan karena transisi kepengurusan MWCNU Kecamatan Kertek.

 

"Namun pada tahun 2025, pengumpulan Koin NU telah dimulai kembali, meski baru diikuti 9 Ranting NU. Koin NU akan dijadikan sebagai gerakan ekonomi di akar rumput warga Nahdliyin," terangnya.

 

Hal itu, lanjutnya, sebagai upaya peningkatan persentase bagi hasil Koin NU dari tingkat Ranting NU ditingkatkan dari semula 40 persen menjadi 50 persen.

 

“Langkah ini diharapkan merangsang semangat Ranting NU untuk mengintensifkan pengumpulan dana dari gerakan Koin NU. Jika program ini berjalan maksimal maka organisasi NU akan segera mandiri secara ekonomi,” katanya.

 

Selain itu, UPZISNU juga telah menyalurkan mushaf Al-Quran ke Ranting-Ranting NU selama ramadhan lalu, serta menjalin kerja sama dengan Bahtsul Masail dalam pelaksanaan zakat fitrah.

 

MWCNU Kecamatan Kertek saat ini juga tengah bergerak menuju digitalisasi organisasi, dengan merintis aplikasi NU Apa dan kanal media daring MataNU.

 

"Di sisi lain, sektor wakaf juga menjadi perhatian, dengan instruksi kepada ranting untuk memastikan semua masjid dan mushola memiliki sertifikat wakaf resmi," pungkasnya.