Obituari

Innalillahi, Pendiri Pagar Nusa Kota Semarang Hendro Syufaat Wafat

Kamis, 25 Maret 2021 | 19:30 WIB

Innalillahi, Pendiri Pagar Nusa Kota Semarang Hendro Syufaat Wafat

Almarhum Hendro Syufaat (Foto: Istimewa)

Semarang, NU Online Jateng

Innalillahi wainna ilaihi rajiun, warga NU Kota Semarang kembali berduka. Tokoh dan pendekar Pencak Silat Nahdlatul Ulama (PSNU) Pagar Nusa Kiai Syufaat, akrab dipanggil Abah Hendro Syufaat meninggal dunia pada Kamis (25/3)) sore di Rumah Sakit Tugurejo Semarang.

 

Almarhum Abah Hendro mengalami sakit darah tinggi dan stroke sejak 4 hari lalu. Jenazah akan dimakamkan di TPU Krapyak, Semarang Barat pada Jumat (26/3). 

 

Sekretaris Pimpinan Cabang (PC) PSNU Kota Semarang M Ichwan mengatakan, Abah Hendro yang berasal dari Wedung, Demak ini adalah pendiri Pencak Silat Nahdlatul Ulama (PSNU) Pagar Nusa Kota Semarang dan menginisiasi pendirian Pagar Nusa Jawa Tengah. 

 

"Saat meninggal, Hendro merupakan Ketua Dewan Khos Pagar Nusa Kota Semarang dan Pembina Kerohanian Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kota Semarang," terangnya.

 

Disampaikan, Abah Hendro pernah menjadi Ketua Pimpinan Cabang PSNU Pagar Nusa Kota Semarang tahun 1998-2011. Almarhum adalah pendekar yang suka berpenampilan gondrong, mengikuti gurunya yaitu KH Maksum Jauhari (Gus Maksum) Kediri.  

 

Hanya ketika haji lanjutnya, tahun 2017 beliau memangkas rambutnya. Semasa muda, pesilat yang kuliah di IAIN Walisongo (sekarang UIN Walisongo, red) ini aktif di organisasi NU. "Mulai di Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama, Gerakan Pemuda Ansor, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia. 

 

Usai lulus kuliah dan menikah, almarhum Hnedro mengabdi menjadi  pengurus NU mulai tingkat Ranting, Majelis Wakil Cabang (tingkat kecamatan), hingga Pengurus Cabang NU Kota Semarang," ucapnya. 

 

Ichwan yang juga murid Abah Hendro menambahkan, semasa hidupnya almarhum dikenal  penyayang, loman/dermawan, dan ikhlas membantu siapapun. Lebih-lebih kepada anak-anak dan para pemuda.

 

"Konsisten berdakwah melalui majelis taklim dan membina takmir masjid untuk memakmurkan masjid-masjid di Semarang Barat dan sekitarnya. Juga dikenal ringan tangan dan selalu siap diminta tolong dalam urusan-urusan 'rumit' tanpa kenal waktu," ungkapnya. 

 

Selamat jalan, Abah. Semoga diampuni semua salah dan dosanya, diterima semua amal baiknya. Dan mendapat Rohmat Allah subhanahu WA Taala. Lahul Fatihah

 

Penulis: M Ngisom Al-Barony
Editor: Samsul Huda