Naufal Prima Dani: Guru, Santri, dan Penulis Muda Inspiratif
Senin, 5 Agustus 2024 | 09:00 WIB
Temanggung, NU Online Jateng
Gedung Perpustakaan Daerah Kabupaten Temanggung menjadi saksi bisu atas lahirnya inspirasi baru bagi para pencinta literasi.
Naufal Prima Dani, sosok yang dikenal sebagai pengurus IPNU, santri, dan guru Bahasa Arab di MA Miftahul Huda Bulu, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah itu berhasil memukau ratusan peserta talkshow dan bedah novel "Pena".
Acara yang diselenggarakan oleh Tamasya Buku dan didukung oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Temanggung ini menyajikan perpaduan unik antara dunia pendidikan, pesantren, dan dunia literasi.
Naufal, yang memulai menulis novel sejak kelas 1 SMP di SMP Syubbanul Wathon Tegalrejo, telah membuktikan bahwa bakat menulis dapat diasah sejak usia muda. Pengalaman mondok di Pondok Pesantren API Asri Tegalrejo pun turut memberikan warna tersendiri dalam karya-karyanya.
"Lingkungan pesantren yang kondusif untuk belajar dan berkreasi sangat membantu saya dalam mengembangkan minat menulis," ungkapnya.
Memiliki latar belakang sebagai seorang guru, Naufal memahami betul pentingnya literasi bagi generasi muda.
"Menulis bukan hanya sekadar menuangkan ide ke dalam kertas," ujarnya.
"Menulis adalah sebuah proses pembelajaran yang berkelanjutan. Melalui tulisan, kita dapat mengasah kemampuan berpikir kritis, menganalisis, dan mengekspresikan diri," katanya.
Menjembatani Dunia Pendidikan, Pesantren dan Literasi
Perpaduan peran Naufal sebagai guru, santri, dan penulis menjadikannya sosok yang inspiratif. Ia mempunyai keinginan yang kuat untuk menjembatani dunia pendidikan, pesantren, dan literasi.
"Sebagai seorang guru, saya ingin menanamkan kecintaan membaca dan menulis kepada siswa-siswa saya," tegasnya.
Dalam talkshow tersebut, Naufal berbagi pengalamannya sebagai penulis naskah film, sutradara, dan novelis. Ia mengajak para peserta untuk tidak takut mengeksplorasi berbagai genre dan gaya penulisan.
"Yang terpenting adalah kita memiliki semangat untuk terus berkarya," ujarnya.
Bedah Novel "Pena": Sebuah Refleksi Diri
Acara dilanjutkan dengan bedah novel "Pena" karya Naufal Prima Dani. Novel ini mengisahkan tentang perjalanan seorang pemuda dalam mencari jati diri dan makna hidup. Melalui novel ini, Naufal ingin mengajak pembaca untuk merenung dan intropeksi diri.
"Novel 'Pena' adalah cerminan dari perjalanan hidup seorang santri," ujar Naufal.
"Saya berharap novel ini dapat menginspirasi banyak orang, terutama generasi muda, untuk terus berjuang dan meraih cita-cita," kata dia.
Harapan untuk Masa Depan Literasi
Acara talkshow dan bedah novel yang diselenggarakan di Perpusda Temanggung ini menjadi bukti bahwa literasi dapat menjadi kekuatan yang dahsyat dalam membentuk karakter generasi muda.
Terpopuler
1
Amalan yang Dilakukan pada Malam Nisfu Sya’ban
2
Doa Mustajab di Malam Nisfu Sya’ban yang Dibaca Syekh Abdul Qadir Al-Jilani
3
Muslimat NU Rayakan Nisfu Syaban di Kongres Ke-18 dengan Pemberian Ijazah Amalan
4
Pengukuhan Ranting Fatayat NU Juwiring Klaten, Awal Berkhidmah dan Mendakwahkan Islam Ahlusunah wal Jama’ah
5
Khutbah Jumat: Mengelola Karunia Allah pada Bidang Pertanian untuk Mewujudkan Ketahanan Pangan
6
MWCNU Jatinegara Tegal Resmikan Klinik Pratama dan Peringati Harlah ke-102 NU
Terkini
Lihat Semua