Taushiyah

Telantarkan Keluarga itu Dosa

Sabtu, 20 Agustus 2022 | 17:00 WIB

Telantarkan Keluarga itu Dosa

Foto: Ilustrasi (nu online)

Pemandangan yang satu ini sangat menyentuh hati orang yang melihat atau yang mendengar ceritanya, bagaimana tidak?, seorang perempuan dengan beberapa anak kecil dalam asuhannya ditelantarkan oleh suami yang sekaligus merupakan bapak dari anak-anaknya.

   
Lelaki yang merupakan suami perempuan itu tega meninggalkan dan menelantarkan istri dan anak-anaknya bukan karena alasan syar'i, akan tetapi karena persoalan asmara yang sedang bergejolak. Telinganya menjadi tuli, mata dan hatinya telah dibutakan oleh wanita idaman lain (WIL).

   
Sungguh ada dosa bagi orang-orang yang abai menafkahi anak dan istrinya atau orang yang berada dalam tanggungan nafkahnya.


Hadits nabi:


وعن عبدِ اللَّهِ بنِ عمرو بنِ العاص رضي اللَّه عنهما قال : قال رسولُ اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم قال :  كَفي بِالمرْءِ إِثْماً أَنْ يُضَيِّعَ مَنْ يقُوتُ. حديثٌ صحيحٌ رواه أَبو داود وغيره . ورواه مسلم في صحيحه بمعنَاهُ قال : « كَفي بِالمرْءِ إِثْماً أَنْ يَحْبِسَ عَمَّنْ يملِكُ قُوتَهُ » .


Artinya :
Dari Abdullah bin Amr bin Ash radhiallahu anhuma, katanya: Rasulullah shalallahu alaihi wasalam bersabda, Cukuplah seseorang menanggung dosa, jikalau ia menyia-nyiakan orang yang wajib ditanggung makannya. Hadits shahih yang diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud dan lain-lain. Dan juga diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam shahihnya dengan pengertian sebagaimana di atas itu, yaitu sabda Rasulullah shalallahu alaihi wasalam, Cukuplah seseorang itu menanggung dosa, jikalau ia menahan ~tidak memberikan makan~ kepada orang yang menjadi miliknya (tanggungannya).


Penulis: H Ahmad Niam Syukri Masruri