Ahmad Niam Syukri
Penulis
Dalam Islam, bekerja tidak hanya dimaknai sekadar untuk memenuhi kebutuhan duniawi, akan tetapi manakala bekerja dilandaskan pada keimanan dan tuntunan agama maka akan bernilai ibadah.
Dikisahkan, pada suatu hari ada seorang pekerja keras yang melewati majelis Rasulullah saw, lalu para sahabat berkata; wahai Rasulullah, alangkah indahnya jikalau pekerja keras seperti orang itu digolongkan kepada jihad fisabilillah.
Rasulullah saw bersabda: kalau ia bekerja untuk menghidupi anak-anaknya yang masih kecil, itu fisabilillah. Kalau ia bekerja untuk menghidupi kedua orang tuanya yang sudah lanjut usia, itu fisabilillah. Kalau ia bekerja untuk dirinya sendiri guna menghindarkan diri dari kebiasaan minta-minta, itu fisabilillah.
Bekerja untuk menafkahi anak, istri dan orang tua merupakan bentuk perbuatan mulia, sedangkan membiasakan meminta belas kasihan orang lain (meminta-minta) adalah perbuatan hina yang akan dibawa hingga besok hari kiamat.
Hadits nabi, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
مَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَسْأَلُ النَّاسَ حَتَّى يَأْتِىَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ لَيْسَ فِى وَجْهِهِ مُزْعَةُ لَحْمٍ
Artinya:
Seseorang yang selalu meminta-minta kepada orang lain, di hari kiamat ia akan menghadap Allah dalam keadaan tidak ada sekerat daging sama sekali di wajahnya (HR Bukhari dan Muslim)
Penulis: H Ahmad Niam Syukri Masruri
Terpopuler
1
Staf Ahli Bidang Transformasi Digital Kementerian P2MI Himbau Kerja ke Luar Negeri Jangan Non Prosedural
2
Targetkan Juara Umum, Pati Kirim 264 Peserta di Porseni Madrasah Jateng 2025
3
Khutbah Jumat Bahasa Jawa: Bahayane Ngedohi Ulama
4
Khutbah Jumat Berjudul Bahayanya Menjauhi Ulama
5
STAIKAP Pekalongan Jalani Asesmen Lapangan BAN-PT, Targetkan Akreditasi Unggul dan Beralih Menjadi Institut Tahun 2028
6
Mulai Hari Ini, Berikut Aturan Pemasangan Bendera Merah Putih untuk HUT RI ke-80
Terkini
Lihat Semua