Sesungguhnya, konten, video atau apapun yang engkau kirimkan lewat WhatsApp (WA) atau media sosial lainnya bisa jadi penunjuk jalan untuk diikuti oleh orang lain. kalau yang engkau upload adalah sebuah konten atau tulisan kebajikan lalu diikuti oleh pengguna sosial media, maka bagimu adalah sebuah pahala sebagaimana pahala yang dia lakukan.
Begitu juga sebaliknya, kalau konten atau tulisan yang engkau upload itu adalah sesuatu yang jekek lalu diikuti oleh orang yang melihat atau yang membacanya, maka satu catatan dosa untukmu seperti dosa yang dia lakukan.
Hadits nabi: Dari Abi Hurairah Radhiallahu’anhu sesungguhnya Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda :
مَنْ دَعَا إِلَى هُدًى، كَانَ لَهُ مِنَ اْلأَجْرِ مِثْلُ أُجُوْرِ مَنْ تَبِعَهُ، لاَ يَنْقُصُ ذلِكَ مِنْ أُجُوْرِهِمْ شَيْئًا. وَمَنْ دَعَا إِلَى ضَلاَلَةٍ، كَانَ عَلَيْهِ مِنَ اْلإِثْمِ مِثْلُ آثَامِ مَنْ تَبِعَهُ، لاَ يَنْقُصُ ذلِكَ مِنْ آثَامِهِمْ شَيْئًا.
Artinya: Barangsiapa yang mengajak kepada suatu petunjuk, maka dia memperoleh pahala seperti pahala orang yang mengikutinya, tanpa mengurangi sedikit pun dari pahala-pahala mereka. Dan barangsiapa yang mengajak kepada kesesatan maka dia memperoleh dosa semisal dosa orang yang mengikutinya tanpa mengurangi sedikit pun dari dosa-dosa mereka. (HR Muslim)
KH Ahmad Niam Syukri Masruri, Ketua Lembaga Kajian Informasi dan Dakwah (Elkid), Ketua PW GP Ansor Jateng tahun 1995, dan Sekretaris RMINU Jateng
