• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Kamis, 2 Mei 2024

Taushiyah

Budaya Sambang Orang Sakit

Budaya Sambang Orang Sakit
Foto: Ilustrasi (nu online)
Foto: Ilustrasi (nu online)

Tradisi atau budaya saling sambang atau menjenguk tetangga yang sedang sakit, hingga kini masih terlihat dan dipertahankan oleh masyarakat khususnya warga pedesaan.

 

Ketika ada tetangga yang sakit dan opname di rumah sakit, mereka beramai-ramai naik truk atau odong-odong dengan cara iuran untuk biaya angkutan dan  sekedar buah tangan / tali asih untuk membungahkan (menyenangkan hati) hati orang yang sedang sakit. Mereka menjenguk untuk menghibur dan meringankan beban serta untuk mendoakan.

 

Ketika menjenguk orang yang sedang sakit, banyak kalimat yang bisa diungkapkan untuk mendoakan kesembuhannya, namun ada sunnah Rasul yang bisa diamalkan, yaitu:

 


اللَّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ أَذْهِبِ الْبَأْسَ اشْفِ أَنْتَ الشَّافِي لَا شَافِيَ إلَّا أَنْتَ شِفَاءً لَا يُغَادِرُ سَقْمًا

 

(Allahumma rabban naas mudzhibal ba’si isyfi antasy-syaafii laa syafiya illaa anta syifaa’an laa yughaadiru saqoman)

 

Artinya:  
“Ya Allah, Tuhan manusia, hilangkanlah penyakit. Berikanlah kesembuhan karena Engkau adalah Dzat Yang menyembuhkan. Tiada yang dapat menyembuhkan penyakit kecuali Engkau dengan kesembuhan yang tidak menyisakan rasa nyeri". (HR Bukhari dan Muslim)

 


KH Ahmad Niam Syukri Masruri, Ketua Lembaga Kajian Informasi dan Dakwah (Elkid), Ketua PW GP Ansor Jateng tahun 1995, dan Sekretaris RMINU Jateng


Taushiyah Terbaru