Regional

“Darul Aitam”, Inovasi Sosial IPNU-IPPNU Kunir Rembang: Ubah Rongsokan Jadi Senyum Anak Yatim

Rabu, 9 Juli 2025 | 11:00 WIB

“Darul Aitam”, Inovasi Sosial IPNU-IPPNU Kunir Rembang: Ubah Rongsokan Jadi Senyum Anak Yatim

Penyaluran santunan hasil program Darul Aitam dilaksanakan pada Ahad (6/7/2025).

Rembang, NU Online Jateng

Di tengah tantangan ekonomi masyarakat pedesaan, semangat gotong royong dan kepedulian sosial tumbuh subur di Desa Kunir, Kecamatan Sulang, Kabupaten Rembang. Salah satu inisiatif yang mencuri perhatian adalah program “Darul Aitam” yang digagas oleh Pimpinan Ranting Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Desa Kunir. Pada tahun ini, penyaluran santunan hasil program Darul Aitam dilaksanakan pada 10 Muharram 1447 H atau bertepatan dengan Ahad (6/7/2025).


Program ini mengusung konsep sederhana namun berdampak besar: mengumpulkan rongsokan dari warga, menjualnya, dan menyalurkan hasilnya untuk santunan anak yatim piatu di desa. Kegiatan ini dilaksanakan secara rutin satu bulan sekali.


Anggota IPNU-IPPNU Desa Kunir berkeliling ke rumah-rumah warga untuk mengumpulkan berbagai jenis barang bekas seperti kardus, botol plastik, besi tua, dan lainnya. Selain membantu membersihkan lingkungan, kegiatan ini menjadi sarana menanamkan kepedulian sosial sejak dini kepada para pelajar NU.


Ketua IPNU Kunir, Shokiful Wahyudi menyampaikan bahwa barang-barang bekas tersebut kemudian dijual kepada pengepul, dan hasilnya dikumpulkan selama satu tahun penuh. Dana yang terkumpul digunakan untuk memberikan santunan tahunan kepada anak yatim piatu, agar manfaat yang diterima lebih maksimal.


“Dengan penyaluran dana setahun sekali, kami bisa memberikan bantuan yang lebih signifikan bagi anak-anak yatim piatu. Dana yang terkumpul selama satu tahun biasanya mencapai sekitar Rp1,5 juta,” jelasnya.


Seluruh proses pengumpulan, penjualan, dan penyaluran dana dilakukan secara transparan. Jumlah dana yang terkumpul serta jumlah penerima santunan diumumkan kepada masyarakat, dengan melibatkan tokoh masyarakat dan perangkat desa saat penyaluran.


“Kami selalu terbuka soal dana yang terkumpul dan penyalurannya. Ini penting agar masyarakat yakin bahwa kontribusi mereka benar-benar sampai ke yang membutuhkan,” tambah Shokiful.


Program ini mendapat sambutan positif dari masyarakat. Selain membantu anak-anak yatim piatu, warga merasa terbantu karena rumah mereka menjadi lebih bersih dan nyaman.


“Setiap bulan, kami sudah menyiapkan rongsokan di rumah. Anak-anak IPNU IPPNU datang, kami serahkan, dan kami tahu hasilnya nanti untuk anak-anak yatim. Ini sangat bermanfaat,” ujar Suwarno, salah satu warga Kunir.


Selain menjadi gerakan sosial, Darul Aitam juga menjadi media edukatif bagi generasi muda. Para anggota IPNU IPPNU dilatih untuk mengelola program, berinteraksi dengan masyarakat, serta mengembangkan jiwa kepemimpinan dan solidaritas sosial.


Saat ini program Darul Aitam masih difokuskan di Desa Kunir. Namun, melihat antusiasme dan dampak positifnya, IPNU IPPNU Kunir berencana memperluas cakupan ke desa-desa tetangga di masa mendatang.