• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Minggu, 5 Mei 2024

Taushiyah

Bersyukur Tidak Tekor

Bersyukur Tidak Tekor
foto: ilustrasi
foto: ilustrasi

Betapa rahman dan rahimnya Allah terhadap hamba-Nya yang beriman. Ketika hamba-Nya melakukan dosa hanya dicatat sekali dosanya, tapi manakala hamba-Nya beramal maka dilipatkan sepuluh kali amalnya dan kalau Allah ridla akan dilipatkan sampai tujuh ratus kali atau bahkan lebih.


Coba bayangkan seandainya  dosa juga dilipatkan, tentu manusia akan terjerembab ke dalam jurang nista. Jangankan dosa dilipatkan? Tidak dilipatkan pun kalau balasan amal dicatat semisal dengan amalnya tentu menghawatirkan, mengapa? karena dosa yang dihiasi oleh nafsu sulit untuk dihindari dan kecenderungan untuk menghalau godaan setan tidak segampang menghalau ayam, sedangkan setiap amal ada perangkap jeratan setan sehingga manusia menjadi berat untuk melakukannya.


Sekali lagi, betapa rahman dan rahimnya Allah terhadap hamba-Nya yang beriman dengan melipatkan balasan amal kebajikan sehingga tidak mengalami tekor. Allah berfirman dalam Al-Qur'an  Surat Al-An’am Ayat 160 :



مَنۡ جَآءَ بِالۡحَسَنَةِ فَلَهٗ عَشۡرُ اَمۡثَالِهَا ۚ وَمَنۡ جَآءَ بِالسَّيِّئَةِ فَلَا يُجۡزٰٓى اِلَّا مِثۡلَهَا وَهُمۡ لَا يُظۡلَمُوۡنَ‏


Artinya :

Barangsiapa berbuat kebaikan mendapat balasan sepuluh kali lipat amalnya. Dan barangsiapa berbuat kejahatan dibalas seimbang dengan kejahatannya. Mereka sedikit pun tidak dirugikan (dizhalimi). (QS Al-An'am : 160)



KH Ahmad Niam Syukri Masruri, Ketua Lembaga Kajian Informasi dan Dakwah (Elkid), Ketua PW GP Ansor Jateng 1995, dan Sekretaris RMINU Jateng


Taushiyah Terbaru