Taushiyah

Bagaikan Daun Jatuh dari Dahannya

Rabu, 18 Agustus 2021 | 17:00 WIB

Bagaikan Daun Jatuh dari Dahannya

Foto: Ilustrasi (pemandanganalamm.blogspot.com)

Kita sering melihat daun-daun berjatuhan dari dahannya lalu ditiup angin dan melayang-layang terombang-ambing tidak jelas arah dan tujuannya yang kemudian jatuh ke tempatnya. 

 

Ada kalanya daun itu jatuh ke jamban, ada yang jatuh di jalanan, ada yang jatuh di selokan, dan ada pula yang jatuh terbawa angin sampai ke pelataran masjid. Begitulah gambaran orang yang hidup tak berbekal iman.

 

Orang-orang yang imannya terkikis dan menipis sering kali diombamg ambingkan oleh angin kehidupan lalu jatuh entah di mana. Ada yang jatuh ke lembah nista (naudzu billahi mij dzalik), ada yang jatuh di jalanan, dan ada pula yang jatuh di empang lalu menuju ke masjid untuk bertaubat.

 

Iman harus dijaga dan dipelihara agar selamat di dunia dan di akhirat, mengapa?, Jawabnya adalah karena keadaannya (iman) yang terkadang bertambah dan terkadang berkurang. 

 

Muhammad bin Idris asy-Syaafi’i (Imam Syafi'i) rahimahullah berkata :

 


الإِيْمِانُ قَوْل وَ عَمَلٌ يَزِيْدُ وَ يَنْقُصُ

 

Artinya: Iman itu adalah perkataan dan perbuatan bertambah dan berkurang.

 

 

KH Ahmad Niam Syukri Masruri, Ketua Lembaga Kajian Informasi dan Dakwah (Elkid), Ketua PW GP Ansor Jateng tahun 1995, dan Sekretaris RMINU Jateng