• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Sabtu, 20 April 2024

Taushiyah

Aswaja Itu Mudah Dicerna

Aswaja Itu Mudah Dicerna
KH Bahauddin Nursalim
KH Bahauddin Nursalim

Ajaran yang ada dalam madzhab Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja) bisa diterima secara luas karena dinilai mudah dan tidak mempersulit umat. Yang penting senang madzhab Aswaja karena madzhab yang mudah dicerna, ciri utama kebenaran itu mudah dipahami.

 

Dalam madzhab Aswaja orang masuk surga itu karena karunia dari Allah. Diceritakan, ada orang yang mempertanyakan alasan tidak dijadikannya amal sebagai pertimbangan untuk masuk surga. “Lalu ditanya Allah, kenapa masuk surga? karena tidak pernah maksiat. Berapa lama tidak maksiat? dijawab 80 tahun. Ya sudah, masuk surga selama itu, kok tidak selamanya Ya Allah? kata kamu masuk surga karena amalmu, ya segitu.

 

Allah kemudian menjelaskan bahwa rahmat-Nya tak terbatas maka surga-Nya pun tidak terbatas. Setelah mendapat penjelasan ini, orang yang tadi bertanya kemudian tidak mengandalkan amalnya melainkan mengharapkan anugerah dari Allah. 

 

Ketika Ahlussunnah berpendapat masuk surga karena rahmat Allah itu mudah dipahami. Tidak sulit, semua tergantung Allah. Tidak perlu mengkafirkan orang lain. Sangat aneh kebenaran yang sampai mengancam itu.

 

Contoh lain, Nabi Muhammad memiliki konsep tauhid atau satu Tuhan. Awalnya orang Arab banyak yang menganggap hal itu janggal. Nabi kemudian menjelaskan dengan model bertanya, jika ada pembantu punya satu majikan dan punya banyak majikan itu enak yang mana?. Saat itu, orang Arab menjawab enak punya satu majikan, perintahnya tidak banyak, kata orang yang menentang. Lalu Nabi bilang, begitu juga dengan Tuhan. Nabi mudah menjelaskan konsep ini dengan logika yang sederhana.

 

Logikanya sederhana, Nabi itu baik, yang menemaninya juga baik. Istrinya baik, anaknya baik, dan menantu juga baik. Teman duduk juga orang baik. Kalau ada madzhab yang sulit, maka dipertanyakan kebenarannya. Alasan Ahlussunnah memiliki konsep mudah dicerna karena meniru sikap Nabi Muhammad yang berpandangan luas bahwa rahmat Allah tidak terbatas meskipun umatnya ada yang nakal. Allah sangat mudah memaafkan dan menghapus semua dosa seseorang dan Nabi pun memiliki konsep syafa’at.   

 

KH Bahauddin Nursalim, Rais Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU)


Taushiyah Terbaru