KH Ahmad Muhammad Mustain Nasoha Solo Luncurkan 17 Kitab dan Buku di Awal 2025
Jumat, 31 Januari 2025 | 07:00 WIB
Surakarta, NU Online Jateng
KH Ahmad Muhammad Mustain Nasoha Solo meluncurkan 17 kitab dan buku yang membahas berbagai bidang keislaman, mulai dari ushul fiqh, tafsir, aqidah, nahwu, hingga isu-isu kontemporer. Peluncuran ini berlangsung pada Senin (27/1/2025) di Hotel Dana, Kota Surakarta.
Setiap karya yang dihasilkan ditulis dengan penuh dedikasi dan bertujuan memperkaya khasanah keilmuan Islam serta memberikan manfaat bagi umat. KH Mustain Nasoha yang merupakan Pengurus Wilayah Lembaga Penyuluhan dan Bantuan Hukum NU Jawa Tengah, Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatul Muhibbin Surakarta, Pimpinan Dewan Asatidz Pesantren Tahfidz Darul Qur’an, serta Direktur Pusat Studi Konstitusi dan Hukum Islam Fakultas Syariah UIN Raden Mas Said Surakarta, menyelesaikan penulisan karya-karyanya sepanjang tahun 2024.
"Saya berusaha istiqamah menulis mulai pukul 01.00 hingga 03.00 dini hari setelah mengajar santri dan mengisi pengajian di masyarakat sepanjang tahun 2024," ujarnya.
Di antara karya yang diluncurkan, kitab Rawd al-Badi' fi Ikhtilafat al-Usul bayna al-Madhahib al-Arba'ah setebal 115 halaman menjadi salah satu yang menonjol. Kitab ini membahas perbandingan ushul fiqh dari empat mazhab dengan pendekatan aplikatif. KH Mustain menulis kitab ini dengan mengumpulkan berbagai referensi dari perpustakaan di Masjidil Haram.
Karya lainnya, Tuhfah al-Raghb fi Sharh al-Taqrib, terdiri dari 518 halaman yang mengulas Kitab Taqrib, sebuah teks fiqh klasik. Kitab ini membahas berbagai aspek ibadah, muamalah, jenazah, dan hukum kehidupan sehari-hari dengan bahasa yang mudah dipahami.
Dalam kitab Mishkat al-Fakhriyah fi Anwar Hayat al-Shaykh Fakhr al-Razi (143 halaman), KH Mustain mengenang gurunya, KH Fahrurrozi Mikhdhol. Kitab ini tidak hanya memuat biografi, tetapi juga ajaran utama yang diwariskan kepada para muridnya.
Karya lainnya, Kashf al-Masalik fi I'rab Alfiyyah Ibn Malik setebal 717 halaman, menjadi syarah mendalam atas Alfiyyah Ibnu Malik dalam bidang ilmu nahwu. Selain itu, kitab Durrah al-Najiyah Sharh al-Ajurumiyyah (160 halaman) membahas dasar-dasar nahwu dengan bahasa yang lebih sederhana.
Dalam bidang aqidah, KH Mustain menulis Siraj al-Kalam Sharh Aqidah al-‘Awam (121 halaman), yang menjelaskan Kitab Aqidatul Awam dengan bahasa yang sederhana namun tetap mendalam.
Selain kitab klasik, KH Mustain juga menulis buku kontemporer, seperti Nahdlatul Ulama: Sejarah, Peran, dan Pengaruh di Indonesia (150 halaman) serta Pancasila: Pilar Ideologi dalam Struktur Hukum dan Konstitusi Indonesia (220 halaman). Buku-buku ini mengupas peran NU dalam sejarah Indonesia serta pengaruh Pancasila dalam membentuk sistem hukum dan tata negara.
Buku lainnya, seperti Dasar-Dasar Hukum Tata Negara (114 halaman), Hukuman Mati: Telaah Kritis Perbandingan Hukum (112 halaman), dan Teknologi Biogas di Indonesia: Pemanfaatan, Tantangan, dan Tinjauan Hukum Islam (100 halaman), menunjukkan kepedulian KH Mustain terhadap isu-isu kekinian dengan pendekatan Islam.
"Setiap karya ini saya harapkan dapat membawa manfaat luas bagi umat Islam dan menjadi bagian dari ladang keberkahan ilmu yang terus mengalir," ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Surakarta, KH Abdul Aziz Ahmad, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas peluncuran karya-karya KH Mustain Nasoha.
"KH Mustain Nasoha adalah Ketua Komisi Fatwa MUI Kota Surakarta, seorang ulama yang memiliki wawasan mendalam dalam keilmuan Islam serta keberanian menorehkan gagasan melalui tulisan. Peluncuran 17 kitab ini menunjukkan semangat beliau dalam mencerdaskan umat dan menjaga nilai-nilai Islam di tengah masyarakat," ujarnya.
Ia menambahkan bahwa kitab dan buku yang diluncurkan bukan hanya menjadi referensi keilmuan, tetapi juga warisan berharga bagi generasi mendatang.
"Kami bangga memiliki ulama seperti beliau di tengah kita. Semoga karya-karya ini menjadi jalan kebaikan yang terus mengalir pahalanya. Semoga di usia KH Mustain Nasoha yang baru 32 tahun ini, beliau diberikan umur panjang untuk terus menulis kitab-kitab sebagaimana ulama zaman dahulu," imbuhnya.
Ketua PAKKIS Kementerian Agama Surakarta, KH Encep Muhammad Ilham, juga memberikan apresiasi tinggi.
"Kami sangat mengapresiasi peluncuran 17 kitab dan buku karya monumental KH Mustain Nasoha. Sebagai pengasuh Pondok Pesantren Raudlatul Muhibbin Surakarta, beliau telah memberikan kontribusi besar dalam berbagai bidang keislaman. Karya-karya ini tidak hanya menjadi bahan pembelajaran di pondok pesantren, tetapi juga di lembaga pendidikan umum, baik tingkat menengah maupun perguruan tinggi," ujarnya.
Ia berharap, Kementerian Agama dan para pendidik di Surakarta dapat memanfaatkan karya-karya ini untuk mendukung penguatan pemahaman keagamaan yang moderat dan berlandaskan ilmu.
Peluncuran buku ini dihadiri Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) se-Soloraya (Surakarta, Boyolali, Sukoharjo, Karanganyar, Wonogiri, Sragen, dan Klaten), Rais Syuriah dan Ketua Tanfidziyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) se-Soloraya, seluruh lembaga dan badan otonom di bawah naungan PCNU Surakarta, serta 317 pengasuh pondok pesantren se-Soloraya dan perwakilan berbagai organisasi kemasyarakatan Islam.
Terpopuler
1
Prof Nizar: Alumni sebagai Aset Strategis Masa Depan
2
Safari Dakwah Rijalul Ansor Margasari Tegal: Dai Gemoy dan Syiar Aswaja yang Membumi hingga ke Desa
3
GP Ansor Gelar Harlah ke-91 di Banyumas, Gus Rifqi: Energi Raksasa dari Banyumas Harus Menular ke Kader
4
Ketum GP Ansor Kukuhkan 100 Ribu Banser Patriot Ketahanan Pangan: Dari Banyumas Menuju Kemandirian Bangsa
5
Khutbah Jumat: Menjemput Kedamaian dan Kemuliaan di Bulan Syawal
6
PCINU Libya Resmi Kukuhkan Kepengurusan Baru, Tekankan Pentingnya Mengembalikan Marwah Ulama NU
Terkini
Lihat Semua