Choirul Huda, sang Desainer Logo Konferwil PW GP Ansor Jateng 2024
Senin, 8 Juli 2024 | 19:00 WIB
Nazlal Firdaus Kurniawan
Kontributor
Demak, NU Online Jateng
Pimpinan Wilayah (PW) Gerakan Pemuda (Ansor) Jawa Tengah yang pada bulan Agustus nanti akan menyelenggarakan Konferensi Wilayah (Konferwil) di Kota Semarang.
Saat Musyawarah Kerja Wilayah (Muskerwil) yang diadakan oleh PW GP Ansor Jateng bertempat di IAIN Kudus beberapa saat lalu, dinamika pemilihan Logo Konferwil 2024 pun menjadi pembahasan khusus. Hingga akhirnya terpilihlah desain karya sahabat Choirul Huda dari Kecamatan Guntur Kabupaten Demak.
Dalam dunia desainer grafis, bagi Huda sapaan akrabnya bukan hal yang baru. Dirinya menekuni desainer grafis sejak 2008, meski belajar secara otodidak Huda terus mengasah kemampuannya.
Sejak menimba ilmu di Pondok Pesantren Al Hidayat Krasak Demak, Huda sudah hobi menulis kaligrafi dan sering membuat dekorasi panggung untuk kegiatan pengajian. Meski dulu desainnya hanya cuma bermodalkan dari Microsoft Office Word sederhana dirangkai dari huruf ke huruf menjadi sebuah dekorasi.
Suatu ketika, muasis PP Al Hidayat KH Misbachul Munir menjumpai dirinya berada di ruangan komputer pesantren hingga larut malam dalam keadaan gelap gulita dan hanya komputer yang menyala. Dirinya ditegur sang Kiai, kenapa tidak mengaji. Lantas dirinya menjawab ngantuk Kiai. Kemudian, Kiai Misbah dawuh "Gendol, yen ngaji ngantuk yo komputeran ae,".
Kiai Misbah memanggil Huda dengan julukan Gendol, karena saat itu anak dukuh Gendol, Desa Sarirejo, Kecamatan Guntur, Kabupaten Demak yang mondok hanya dirinya. Atas dawuh gurunya tadi, Huda menjadikan desainer grafis sebagai salah satu mata pencaharian.
Pria 38 tahun ini, bermodal sebuah komputer ikhtiyar menghidupi seorang istri dan lima anaknya. Serta lebih memilih pekerjaan sebagai freelance karena baginya harus tetap ngadep dampar dengan ikut berkhidmah di Madrasah Diniyah dan Musholla.
Choirul Huda hanya seorang anak kiai musholla di kampungnya yang jauh dari istilah Gus, yang keseharian orangtuanya hanya bertani. Dirinya aktif di organisasi mulai tahun 2014, ketika awal ranting Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Sarirejo terbentuk kemudian, saat itu GP Ansor Ranting Sarirejo yang sebelumnya hanya satu orang menyuruhnya untuk menghidupkan organisasi Gerakan Pemuda Ansor. Akhirnya tahun 2015, Huda mengikuti Diklatsar Banser di Wonosoco Kudus dan tahun 2017 mengikuti Susbalan di Kalisidi Semarang.
Meski selama berjuang di Ansor hanya bisa menginfaqkan jiwa dan raga, yang sering kali tumbang tak berdaya. Dengan segala keterbatasannya Choirul Huda dipilih menjadi Ketua PAC GP Ansor Guntur periode 2022-2024.
GP Ansor Kecamatan Guntur berdiri dan berkembang di tingkat kecamatan pada masa di kepimpinan sahabat Janoko Slamet (2011-2013). Dilanjutkan oleh sahabat Sukadi (2014–2016), Lukito (2016–2018), Ulin Nuha (2018–2020) dan lanjut di periode 202 Gus Libasuttaqwa (2020-2022).
Choirul Huda memimpin 20 Ranting dan memiliki 2000 anggota lebih, yang markas komandonya beralamat di Gedung MWCNU Kecamatan Guntur Jalan Raya Buyaran Karangawen KM.15 Guntur Demak.
Pesan Choirul Huda untuk para kader GP Ansor Jateng, untuk menjadikan Jateng sebagai barometernya Ansor se-Indonesia bahkan Internasional. Tetap harus kuat, jangan mudah terombang-ambing dalam dahsyatnya gelombang ombak perpolitikan, harus cermat antara melawan atau mengikuti arus gelombang ombak, sehingga armada dan kru kapal dapat berlabuh dengan selamat.
Terpopuler
1
Amalan yang Dilakukan pada Malam Nisfu Sya’ban
2
Doa Mustajab di Malam Nisfu Sya’ban yang Dibaca Syekh Abdul Qadir Al-Jilani
3
Muslimat NU Rayakan Nisfu Syaban di Kongres Ke-18 dengan Pemberian Ijazah Amalan
4
Kiai Aniq Muhammadun: Jangkar Fiqh NU , Sang Penjaga Tradisi
5
Rutinan Muslimat-Fatayat Padasari: Semangat Berjam’iyah Sambut Ramadhan
6
Berbuat Baik Selagi Masih Punya Waktu dan Kesempatan
Terkini
Lihat Semua