Semarang, NU Online Jateng
Wakil Rais Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah Prof KH Imam Taufiq akan bertindak menjadi khatib dalam shalat Idul Adha yang dilaksanakan di Lapangan Pancasila Simpanglima Semarang, Ahad (11/7) jam 06.15 wib mendatang.
Ketua Takmir Masjid Raya Baiturrahman (MRB) Jawa Tengah (Jateng) KH Multazam Ahmad mengatakan shalat Idul Adha 1443/2022 yang akan dilaksanakan di kawasan Simpanglima Semarang ini akan dipimpin KH Zainuri Al Hafidz sebagai imam sholat id
"Sedang khatibnya Prof KH Imam Taufiq, wakil rais PWNU Jateng yang juga.rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang," kata kiai Multazam yang juga Wakil Katib Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Semarang di Semarang, Kamis (7/7).
Disampaikan, MRB Jateng selaku penyelenggara sholat idul adha di Simpanglima juga menerima hewan kurban yang dagingnya akan dibagikan langsung kepada masyarakat.
"Hingga kini MRB Jateng sudah diamanahi masyarakat sebanyak 14 ekor hewan meliputi lima ekor sapi dan sembilan ekor kambing. Dari lima sapi itu satu di antaranya dari mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang juga Wakil Presiden RI Prof KH Ma'ruf Amin," terangnya.
Dia menambahkan, selebihnya dari Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dan Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi masing-masing seekor sapi. Sedang yang lainnya dari warga masyarakat. Diperkirakan jumlah hewan kurban dari masyarakat akan terus bertambah hingga datangnya Idul Adha.
"hewan kurban akan disembelih di halaman Masjid Islamic Centre Jateng di kawasan Manyaran Semarang pada hari pertama hari tasyrik tahun ini, yakni Senin (11/7/2022).
Katib PWNU Jateng KH Munif Abdul Muchit mengharapkan kepada nahdliyin yang menjadi khatib Shalat Idul Adha 1443/2022 pada hari Ahad mendatang menyerukan kepada jamaah shalat ied agar selalu berupaya mendekatkan diri kepada Allah SWT sebagaimana ibadah kurban yang menginspirasi untuk selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT.
"Selain itu jangan lupa nilai-nilai keikhlasan dan ketaatan yang ditunjukkan Nabi Ibrahim dan Ismail dalam merespons perintah Allah, hendaknya juga disampaikan secara jelas agar dapat menginspirasi masyarakat untuk berupaya menjadi muttaqin dan mukhlisin," pungkasnya.
Penulis: Samsul Huda
