• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Sabtu, 27 April 2024

Regional

Wagub Jateng Minta Pesantren Mandiri di Bidang Kesehatan

Wagub Jateng Minta Pesantren Mandiri di Bidang Kesehatan
Wagub Jateng KH Taj Yasin Maimoen (Foto: Dok)
Wagub Jateng KH Taj Yasin Maimoen (Foto: Dok)

Rembang, NU Online Jateng
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah meminta pesantren untuk semakin mandiri. Wakil Gubernur Jateng KH Taj Yasin Maimoen mengatakan, selain mandiri secara finansial, mandiri dalam bidang kesehatan juga perlu diperhatikan. 


"Ini yang harus kita dorong, saat ini kami dari pemerintah mengucapkan terima kasih kepada pesantren yang ikut mewarnai dan menyemangati pesantren-pesantren lain untuk aware (sadar) terhadap kesehatan," ujarnya di Sarang, Kabupaten Rembang.


Hal itu disampaikan usai menghadiri acara penandatanganan perjanjian kerja sama Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan dengan Klinik Pratama Sawaf Sarang, Kabupaten Rembang, Senin (5/6/2023).


Dirinya mengapresiasi pesantren yang telah memiliki klinik kesehatan bagi santri maupun masyarakat sekitar. Untuk memaksimalkan pelayanan kesehatan, bagi santri perlu adanya sinergi seluruh pihak. Menurutnya, pesantren yang memiliki klinik kesehatan dapat bekerja sama dengan BPJS Kesehatan. 


Dengan kerjasama tersebut lanjut wagub yang juga Pengasuh Pesantren Al-Anwar Sarang, diharapkan santri bisa dengan mudah mengakses layanan kesehatan tanpa khawatir soal biaya.





"Alhamdulillah di Jateng banyak pesantren yang saat ini sudah memiliki fasilitas kesehatan. Kali ini di Pesantren Al-Anwar memiliki klinik (pratama) Sawaf yang bekerja sama dengan BPJS. Ini terobosan baru dari pesantren yang notabene pesantren itu biasanya ngaji," paparnya.


Wagub meminta klinik kesehatan di pesantren agar terus menyosialisasikan tentang penyakit menular kepada santri. Menurutnya, beberapa penyakit menular seperti Tuberkulosis (TBC) dan HIV/AIDS perlu terus diberitahukan agar para santri sadar akan bahayanya.


"Para petugas kesehatan untuk tidak lelah menyapa masyarakat pesantren maupun sekitarnya untuk menyebarkan informasi tentang bahaya penyakit menular," pungkasnya.


Penulis: Ahmad Rifqi Hidayat


Regional Terbaru