• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Jumat, 19 April 2024

Regional

Kembangkan Ekotren, Wagub Jateng Dorong Santri Kuasai Berbagai Bidang Usaha

Kembangkan Ekotren, Wagub Jateng Dorong Santri Kuasai Berbagai Bidang Usaha
Wagub Jateng, KH Taj Yasin Maimoen (Foto: Dok)
Wagub Jateng, KH Taj Yasin Maimoen (Foto: Dok)

Semarang, NU Online Jateng 
Wakil Gubernur Jawa Tengah KH Taj Yasin Maimoen terus mendorong para santri tidak hanya bergelut dengan ilmu agama, lebih dari itu juga turut menyelami berbagai bidang, utamanya sektor ekonomi. Baik dengan mengembangkan usaha minimarket berbasis pesantren, pertanian modern, air isi ulang, maupun wisata halal. 


"Para santri harus mewarnai dalam bidang apapun, termasuk bidang ekonomi. Sejak di DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah,-red), saya juga sudah bergabung di Himpunan Pengusaha Santri Indonesia (Hipsi) dari berbagai provinsi membahas usaha-usaha santri, kemudian saya implementasikan di Jawa Tengah. Salah satunya program Ekonomi Pesantren atau Ekotren," kata Taj Yasin kepada NU Online Jateng, Selasa (19/4).


Menurutnya, para santri tidak semuanya akan menjadi kiai atau pendakwah ketika sudah keluar dari pesantren. Sehingga saat berada di pesantren, santri juga harus mendapatkan skill atau keahlian berwirausaha untuk bekal saat sudah tidak menjadi santri. Karenanya, program Ekotren harus lebih digenjot dengan menggandeng berbagai pihak. 


Dalam Podcast bersama Bambang Sadono dengan tema 'Bisnis Syariah dan Produk Halal' itu, Gus Yasin menjelaskan program Ekotren tidak bisa berjalan dengan hanya mengandalkan Anggaran Belanja Pemerintah Daerah (APBD). Sehingga pihaknya merangkul para pengusaha yang ingin turut memajukan ekonomi dan meningkatkan kemampuan serta keahlian santri dalam berwirausaha.


Dikatakan, para pengusaha memfasilitasi dan mendampingi santri dalam membuka dan mengelola toko yang menyediakan berbagai kebutuhan masyarakat, sekaligus mewadahi produk-produk pesantren. Selain itu juga pendampingan dari Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) terkait pelatihan manajemen, mengurus sertifikat halal, dan sebagainya.


"Pengusaha mendampingi santri merubah warung kelontong yang sebelumnya serba manual, kemudian ada komputerisasi dan menjadi toko modern dengan manajemen seperti minimarket," jelasnya.


Untuk memajukan Ekotren, pemprov tidak hanya melibatkan Dinas Koperasi dan UMKM, tetapi juga bersinergi dengan pesantren di Sidogiri, Pasuruan, Jawa timur yang telah berhasil mengembangkan minimarket berbasis pesantren di berbagai daerah, termasuk di rest area jalan tol. Beberapa santri asal Jateng sudah diberangkatkan ke pesantren di Sidogiri guna belajar tentang manajemen, pemasaran, dan sebagainya.


"Para santri kita sekolahkan ke Sidogiri, mereka diberi wawasan tentang manajemen toko. Pendampingan-pendampingan seperti ini kita berikan kepada santri di pesantren dan para alumni, sehingga saat ini sudah banyak muncul usaha-usaha. Antara lain air mineral isi ulang di Tegal, ada toko modern di Jepara, Warung Arab di Pati, dan banyak lagi," bebernya.


Selain Ekotren bidang usaha toko modern lanjutnya tidak sedikit pesantren di Jateng yang mengembangkan ekotren berbasis perkebunan atau pertanian modern. Bahkan, beberapa santri di Salatiga dan Semarang telah menggeluti usaha pertanian dan berhasil memajukan sektor pertanian di daerahnya. 


"Santri-santri juga bisa diajak berkebun secara modern. Di Kabupaten Semarang ada santri mengelola kebun yang disebut kebun edukasi. Mereka menawarkan wisata petik buah, cara mengolah hasil kebun, dan sebagainya. Saya senang ini bisa menginspirasi kita semua," pungkasnya.  


Penulis: Ahmad Rifqi Hidayat


Regional Terbaru