• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Selasa, 30 April 2024

Regional

Manfaatkan Masa Libur Anak dengan Pesantren Kilat untuk Perkuat Akhlak 

Manfaatkan Masa Libur Anak dengan Pesantren Kilat untuk Perkuat Akhlak 
Para santri saat sedang menyimak penjelasan ustadz di Pesantren Kilat Al-Amin (Foto: NU Online Jateng/Riqi)
Para santri saat sedang menyimak penjelasan ustadz di Pesantren Kilat Al-Amin (Foto: NU Online Jateng/Riqi)

Semarang, NU Online Jateng
Lembaga Pendidikan Al-Qur'an (LPQ) Al-Amin Gunungpati, Kota Semarang menggelar kegiatan pesantren kilat selama 2 pekan. 


Ketua Yayasan Al-Amin Kradenan Lama Imam Syafaat mengatakan, pesantren kilat memanfaatkan momen libur sekolah untuk memperkuat akhlak yang mulia pada diri anak.


"Jangan sampai masa libur anak habis hanya untuk bermain, apalagi main gadget. Sudah seharusnya memanfaatkan waktu libur untuk memperkuat penanaman pendidikan akhlak pada anak," ujarnya Rabu (5/7/2023)


Dosen Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) Semarang ini lantas mengingatkan agar aksi bullying pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Semarang yang sempat viral sebagai contoh perilaku negatif yang jangan sampai terulang.


"Jangan sampai ada lagi ada aksi bullying seperti yang sempat viral itu," ucapnya.


Disampaikan, kegiatan dikemas menyesuaikan kebutuhan anak, sehingga kegiatan yang diikuti 200 anak tidak hanya berkutat pada materi ruangan saja, ada materi outbond kepemimpinan, dan sebagainya. 


"Pada sesi pembukaan, peserta mengikuti jalan santai keliling wilayah Kradenan dan ditutup dengan pembagian doorprise," terangnya. 


Pengurus Badan Koordinasi (Badko) LPQ Gunungpati Ustadz Ahmad Sholeh AH mengapresiasi terobosan tersebut. Dirinya meminta agar masyarakat mendukung kegiatan tersebut.


"Pesantren kilat pada masa libur sekolah ini merupakan terobosan yang baik, menarik, dan masyarakat harus mendukung hal ini," ujarnya.


Dirinya berpesan, karakteristik ahlussunnah wal-jamaah (Aswaja) sebagai Islam yang membumi di Nusantara bisa tertanam dengan baik. Sehingga dapat meminimalisir pergesekan yang tidak perlu di masa mendatang.


"Penanaman akidah dan amaliyah Islam aswaja atau Islam yang membumi dengan Nusantara ini juga perlu mengingat model paham keislaman ini paling moderat sehingga menjadikan tatanan masyarakat religius yang santun dan saling menghormati," ucapnya.


Wakil ketua Jam'iyyatul Qurra' wal-Huffazh Nahdlatul Ulama (JQHNU) Kota Semarang ini juga berharap agar pesantren kilat bisa menjadi motivasi anak untuk melanjutkan pendidikan di pesantren.


"Hal lain yang tak kalah pentingnya juga mengajak anak untuk terbiasa dengan pola pendidikan pesantren, dan menarik minta anak untuk mau mondok, jadi santri," pungkasnya.  


Penulis: Ahmad Rifqi Hidayat


Regional Terbaru