• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Minggu, 5 Mei 2024

Regional

Santri Harus Mampu Arahkan Dirinya Sesuai Potensi yang Dimiliki

Santri Harus Mampu Arahkan Dirinya Sesuai Potensi yang Dimiliki
Wakil Dekan Fakultas Hukum Universitas Wahid Hasyim Semarang Muchammad Shidqon Prabowo (Foto: Dok)
Wakil Dekan Fakultas Hukum Universitas Wahid Hasyim Semarang Muchammad Shidqon Prabowo (Foto: Dok)

Semarang, NU Online Jateng
Pesantren dan santri dengan berbagai potensinya harus mampu mengarahkan diri untuk mencapai posisi-posisi yang diinginkannya dalam kehidupan. Santri tak hanya bisa menjadi ustad atau penceramah saja, tapi juga yang lainnya.


Wakil Dekan Fakultas Hukum Universitas Wahid Hasyim Semarang Muchammad Shidqon Prabowo mengatakan, problem santri sekarang ini lebih memilih yang instan-instan. "Tidak hanya boleh hanyut dengan media sosial yang waktunya habis hanya digunakan untuk hiburan-hiburan yang tidak meningkatkan nilai-nilai kesantriannya," ujarnya. 


Hal itu disampaikan Shidqon dalam acara pascaliburan (Pascalib) yang bertajuk 'Mewujudkan Santri Produktif yang Berprestasi' yang dihelat Pesantren Darul Falah Besongo, Ngaliyan, Kota Semarang, Sabtu (11/2/2023). 


Disampaikan, hari ini santri sudah mulai melupakan tirakat. Dia lebih fokus pada pencapaian-pencapaian sementara. "Selain itu juga terjadi merosotnya moral dan adab. Padahal, barangsiapa mencari ilmu tapi dirinya berperilaku buruk, ilmu yang suci tidak lagi suci," ucapnya. 


Dikatakan, produktivitas tidak hanya mengarang buku, tetapi bisa pada segmen ekonomi, belajar bisnis. "Menjadi santri harus bisa berkarya, bagaimana kita berprestasi yang menghasilkan kualitas yang baik dan dapat bermanfaat oleh orang banyak," katanya. 


Menurutnya, tradisi-tradisi keilmuan yang sudah lama ada, sampai sekarang pendidikan yang terbaik adalah pendidikan pesantren. Karena pesantren mempunyai dua model, yang pertama ta'lim dan kedua tarbiyah.


"Kalau di kampus itu hanya ada ta'lim. Tarbiyah ini, tidak bisa diajarkan di formalitas. Tarbiyah ini adalah contoh perilaku setiap harinya para kiai," terangnya. 

 
Dalam siaran pers yang diterima NU Online Jateng, Kamis (16/2/2023) Umi Arikhah menjelaskan, stadium general menandai dimulainya lagi pembelajaran di pesantren Darul Falah Besongo yang sudah menjadi tradisi sebelum masuk semester baru.


"Semuanya ini kita dedikasikan untuk bagaimana kita semua ini bisa mencapai visi dari pesantren Darul Falah Besongo, yakni 'Mewujudkan santri yang berakhlakul karimah dengan kompetensi keagamaan dan kecakapan hidup yang handal," pungkasnya. 


Pengirim: Raif


Regional Terbaru