PWNU Jateng Belasungkawa atas Wafatnya Kiai dan Nahdliyin
Senin, 30 November 2020 | 23:00 WIB
Semarang, NU Online Jateng
Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah (Jateng) menyatakan bela sungkawa atas wafatnya para kiai dan warga NU yang telah tercatat dalam sistem informasi dan strategi NU (SISNU) Jawa Tengah.
"Semoga amal ibadahnya diterima, mendapatkan rahmat, dan maghfirah dari Allah Ta'ala, serta mendapatkan syafaat Baginda Nabi Muhammad SAW," kata Ketua PWNU Jateng HM Muzammil dalam acara doa asmaul mauta di Kantor PWNU Jl dr Cipto, Senin (30/11).
Selain itu pengurus PWNU Jateng juga mendoakan agar keluarga yang ditinggalkan mendapatkan kesabaran dan kemampuan untuk meneruskan cita-cita dan perjuangan asma'ul mauta. "Istilah Jawa-nya dapat mikul duwur mendem jero," pintanya.
Doa bersama khusus asmaul mauta dipimpin Wakil Katib PWNU Jateng KH Muhammad Munif, pembacaan yasin dan tahlil diimami KH Dr Mahsun Mahfudz dan doa oleh KH Hudalloh Ridwan Na'im. Acara tersebut disiarkan langsung melalui YouTube @LDNU Jawa Tengah, setiap Senin pukul 20.00 WIB.
Belum lama ini, Rais Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah, KH Ubaidullah Shodaqoh juga memohon kepada para kiai pengasuh majelis-majelis doa baik yang ada di tingkat Cabang, Majelis Wakil Cabang NU (MWCNU), Ranting, dan Anak Ranting NU mendoakan arwah nahdliyin yang semasa hidupnya sudah mencatatkan diri sebagai warga NU melalui Sistem Informasi Strategis Nahdlatul Ulama (SISNU).
"Setiap sepekan sekali, tepatnya hari Kamis, pengelola SISNU merilis warga NU yang meninggal dunia di laman website NU Online Jateng, yakni jateng.nu.or.id tepatnya di kanal obituari," kata Kiai Ubaid kepada NU Online Jateng di Semarang, Senin (23/11).
"Kami berharap pengurus Cabang, MWCNU, Ranting, dan Anak Ranting meneruskan permohonan ini kepada para pengasuh majelis-majelis doa itu," tambahnya.
Sebelumnya, kegiatan rutinan berupa pembacaan surat yasin, tahlil, dan doa untuk arwah yang namanya tercantum dalam daftar asmaul mauta itu digelar setiap hari Kamis pukul 20.00 WIB atau malam Jumat dan disiarkan secara live streaming. Namun karena adanya kendala teknis, rutinan tersebut digeser setiap hari Senin malam dengan waktu yang sama.
Salah satu penyebabnya adalah karena setiap malam Jumat para pengurus NU wilayah memiliki agenda rutin seperti yasinan, tahlilan, istighotsah, dan sejenisnya di lingkungan tempat tinggalnya masing-masing, sehingga jadwal agenda di Kantor PWNU digeser hari Senin.
"Secara kebetulan setiap hari Senin PWNU Jateng memiliki agenda tetap menggelar rapat koordinasi pengurus. Karena itu agenda rutinan kirim doa ini dijadikan satu dalam agenda rutin seninan, sehingga diharapkan agenda ini bisa diikuti sebagian besar pengurus wilayah," pungkasnya.
Kontributor: Atsnal Lathif
Editor: Hasan Fauzy
Terpopuler
1
Ahad Kliwonan dan Pelantikan Pengurus NU Se-Tawangsari Digelar di Panggung Alam Taruwongso
2
Pesantren Tarbiyatul Qur’an Al Waro’ Juwiring, Warisi Perjuangan Kiai Muslimin Santri Pendherek KH Al Mansur Popongan
3
Abu Sampah Disulap Jadi Paving, Inovasi Hijau LPBI NU dan Banser Trangkil
4
Gerakan Pemuda Ansor: Pilar Pembangunan dan Pemersatu Dinamika Desa
5
Dosen IAI An-Nawawi Purworejo Tawarkan Konsep At-Takāmul At-Takayyufi dalam Pendidikan Moderasi Beragama
6
Khutbah Jumat: Pelajaran Yang Tersirat Dalam Ibadah Haji
Terkini
Lihat Semua