Semarang, NU Online Jateng
Diamanati menjadi pengurus Nahdlatul Ulama hakikatnya adalah siap menjadi khodim al-ummah. Sebab sayyidu qaum khodimuhum, pemimpin suatu kaum adalah pembantu bagi kaumnya.
Hal itu disampaikan Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jateng KH M Muzamil dalam acara workshop pendataan, penanganan, dan pemulihan musibah di Kantor PWNU, Ahad (29/11). Acara Workshop diikuti tim NU Peduli PWNU dan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) se-Jateng.
Lebih lanjut mantan Ketua Umum Kordinator Cabang (Korcab) PMII Jateng itu menyampaikan, berdirinya jam'iyyah NU adalah untuk khidmah kepada jamaah atau masyarakat.
"Sebelum NU lahir, ulama kita terdahulu membikin wadah Tasywirul Afkar, Nahdlatul Wathan, dan Nahdlatut Tujjar. Semua ini adalah untuk khidmat para ulama kepada masyarakat dan bangsa kita," ujarnya.
Menurutnya, berkhidmat dalam jam’iyyah NU ada rambu-rambu yang sudah dimusyawarahkan para kasepuhan terdahulu, yaitu muqaddimah qanun asasi, Mabadi khaira ummah, khittah nahdliyah, dan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga NU.
"Sebagai orang yang diamati menjadi pengurus, kita jangan sampai melanggar rambu-rambu yang sudah ditetapkan. Sebagai pengurus atau anggota, kita tinggal membaca, memahami, dan menjalankan sesuai kemampuan," jelasnya.
Meskipun dalam perjuangan di NU dilakukan sesuai kemampuan, namun bukan berarti bisa semaunya, melainkan harus dilakukan dengan tata kelola manajemen yang baik.
"Pemimpin dalam jam'iyyah NU adalah para ulama khususnya Mustasyar dan Syuriyah. Kita sebagai pengurus Tanfidziah, banom atau lembaga, tinggal menjalankan kebijakan yang telah ditetapkan oleh para pimpinan. Usul boleh, namun kalau tidak diterima, hendaknya kita tetap fokus menjalankan amanat," ujarnya.
Sementara itu Ketua Pengarah Tim NU Peduli PWNU Jateng KH Mandzur Labib menyampaikan standar operasional prosedur manajemen penanggulangan musibah. "Kita tidak mengharapkan adanya musibah, namun jika terjadi maka NU harus peduli segera memberikan pertolongan kepada penyandang musibah," ujarnya.
Menurut Kyai Mandzur Labib, mantan Ketua RMI PWNU Jateng, semua banom dan lembaga harus sinergis dalam NU Peduli yang sudah ditetapkan oleh pengurus NU sesuai dengan tingkatannya.
Hadir sebagai nara sumber kegiatan workshop tersebut adalah Ketua LPBINU PWNU Jateng Hj Winarti dan Ketua Lazisnu PWNU Jateng H Muhammad Mahsun.
Kontributor: Atsnal Lathif
Editor: Hasan Fauzy
Terpopuler
1
Ahad Kliwonan dan Pelantikan Pengurus NU Se-Tawangsari Digelar di Panggung Alam Taruwongso
2
Pesantren Tarbiyatul Qur’an Al Waro’ Juwiring, Warisi Perjuangan Kiai Muslimin Santri Pendherek KH Al Mansur Popongan
3
Abu Sampah Disulap Jadi Paving, Inovasi Hijau LPBI NU dan Banser Trangkil
4
Khutbah Jumat: Pelajaran Yang Tersirat Dalam Ibadah Haji
5
Gerakan Pemuda Ansor: Pilar Pembangunan dan Pemersatu Dinamika Desa
6
Dosen IAI An-Nawawi Purworejo Tawarkan Konsep At-Takāmul At-Takayyufi dalam Pendidikan Moderasi Beragama
Terkini
Lihat Semua