• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Kamis, 2 Mei 2024

Regional

Pertemuan Tokoh Agama Majenang Cilacap, Gelorakan Semangat Moderasi Beragama

Pertemuan Tokoh Agama Majenang Cilacap, Gelorakan Semangat Moderasi Beragama
Para tokoh agama di Majenang Cilacap berkumpul bersama untuk menggelorakan semangat moderasi beragama (Dok. NU Online Jateng/ iha)
Para tokoh agama di Majenang Cilacap berkumpul bersama untuk menggelorakan semangat moderasi beragama (Dok. NU Online Jateng/ iha)

Cilacap, NU Online Jateng

Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakankemenag) Kabupaten Cilacap, H Imam Thobroni menekankan pentingnya moderasi beragama hal ini disampaikan saat dirinya beserta jajarannya berdialog dan bersilaturahmi kepada para tokoh pemuka lintas agama yang berada di Majenang Raya, belum lama ini (12/4).


Disampaikan moderasi keberagamaan merupakan program prioritas yang harus ditempuh Kementerian Agama di semua tingkatan sebagaimana arahan Menteri Agama H Yaqut Cholil Qoumas. 


"Kehadiran saya bersama teman-teman ialah di samping silaturahmi juga dalam rangka mensosialisasikan dan merealisasikan program kerja Kementerian Agama menjadi Kementerian Semua Agama," terangnya.


Hal ini dilakukan agar agama benar-benar menempati inti ruhnya sebagai spirit dan inspirasi dalam realitas kehidupan keberagamaan yang majemuk dalam bingkai pergaulan kebangsaan dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).


"Adapun problem kesenjangan sosial, kebodohan, kemiskinan menjadi tanggung jawab semua agama," Terang kakankemenag Cilacap yang juga Wakil Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Cilacap itu.


Menurutnya, pembinaan forum generasi muda lintas Iman-lintas bangsa yang baru-baru ini digulirkan oleh Gus Menteri Yaqut, penting diteladani. Maka kunjungannya kali ini sebagai wujud penghormatan kepada para pemuka agama, tokoh masyarakat, dan umat. Pasalnya kehidupan keberagamaan di Majenang Raya yang telah menjadi miniatur kebhinekaan Indonesia.


"Di tengah pandemi covid-19, dan krisis toleran  dalam beragama. Sepertinya hal ini tidak mengurangi sedikitpun rasa keguyuban antar umat beragama," kata dia.


Lebih lanjut dipaparkan ikhwal kunjungannya, awal mulanya bersilaturahim dengan Romo Bonie guna memperbincangkan moderasi agama yang tengah digencarkan oleh Menag Yaqut, begitu sampai dirinya terkejut ternyata banyak pemuka agama yang turut sempat hadir.


"Sebuah gambaran pasti bahwa Majenang telah berhasil memberi rasa damai dalam keberagamaan. Mengedepankan harmoni dan keselarasan hidup guyub rukun dan dinamis," tuturnya.


Turut hadir dalam kegiatan tersebut tuan rumah Romo Bonie Fasius Abbas beserta jemaat Gereja Katolik St Theresia, Pendeta Yulius Perdana Putera dari Gereja Kristen Indonesia, Koordinator Gusdurian Majenang H Murtadlo, Katib MWCNU Majenang KH Mazin Alhajar, Lesbumi, GP Ansor, Banser Majenang dan lain-lain.


Pastur Katolik St. Theresia Majenang Romo Bonie Fasius Abbas menyatakan berterimakasih atas perhatian dan kunjungan kepala kantor kementerian agama Cilacap beserta jajarannya di gereja Katolik St. Theresia Majenang.


"Ini mengharukan bagi kami dan jemaat, dalam sejarah baru kali ini bapak Kepala Kemenang berkesempatan mau silaturahmi dan berdialog di tempat ibadat, gereja kami. terimakasih perhatiannya," ungkapnya.


Romo Bonie menambahkan ibarat sebuah rumah yang memiliki beberapa pintu, maka perlu kehadiran dan adanya juru kunci disetiap pintunya maka kehadiran Komunitas GUSDURian menjadikan penting guna membuka pintu pintu itu.


"Melalui GUSDURian-lah kami lepas dari rumah yang dinilai konservatif. Komunitas GUSDURian menjadi embrio bagi pergaulan kami bisa cair, terutama dalam menyikapi berbagai perbedaan," terangnya.


Dia menjelaskan oleh karena nilai-nilai kemanusian yang menjadi spirit komunitas GUSDURian adalah teladan warisan yang sudah diletakkan oleh Guru Bangsa yakni KH Abdurrahman Wahid.


"Gus Dur yang telah menjadi perekat persaudaraan yang berbeda, memanusiakan sesama manusia, berbhineka sesama bangsa," pungkasnya.


Kontributor: Imam Hamidi Antassalam

Editor: Ajie Najmuddin


Regional Terbaru