• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Sabtu, 4 Mei 2024

Regional

Persiapan Itu Penting Karena Mati Itu Pasti

Persiapan Itu Penting Karena Mati Itu Pasti
Kegiatan arwah jama Pesantren Al-Uswah Gunungpati, Kota Semarang (Foto: NU Online Jateng/M Zulfa)
Kegiatan arwah jama Pesantren Al-Uswah Gunungpati, Kota Semarang (Foto: NU Online Jateng/M Zulfa)

Semarang, NU Online Jateng 
Ruwah menjadi identik dengan bulan untuk mendoakan arwah leluhur. Pesantren Al-Uswah Pakintelan, Gunungpati, Kota Semarang mengagendakan arwah jama’ tiap tahunnya. Kegiatan ini dibarengkan dengan Pengajian Ahad Pahing. Rangkaian ini dimulai dengan khataman Al-Qur’an sebanyak 10 kali dimulai sejak Jumat (10/3/2023). 


Puncak arwah jama’ diisi mauidhah hasanah oleh Pengasuh Pesantren Al-Uswah KHM Thoyyib Farchany. Disampaikan, masyarakat membahasakan ruwah kepanjangan dari 'meruhi arwah' artinya melihat arwah. Hal ini dimaksudkan untuk berziarah kubur ke makam orang tua dan para leluhur. 


“Mati itu pasti, yang penting adalah persiapan. Mati itu wajib, maka kita wajib bahas soal mati,” terang Abah Thoyyib sapaan akrab putra pertama almarhum KHM Mukhlishin. 


Abah Thoyyib menyitir ayat 34 surat al-A’raf. 'Setiap umat mempunyai ajal (batas waktu). Jika ajalnya tiba, mereka tidak dapat meminta penundaan sesaat pun dan tidak dapat (pula) meminta percepatan'. 


"Ayat ini untuk mengingat kematian, tak ada seorangpun yang mampu menolak kedatangan ajal," ucapnya. 


Dengan nada bercanda Abah Thoyyib mempersilahkan jamaah terlebih dahulu untuk menjemput ajal. Biar Abah paling terakhir. Sontak jamaah pengajian yang terdiri dari penduduk sekitar pesantren dan walisantri tertawa. 





Menurutnya, setiap manusia tak bisa membanggakan dirinya sendiri. Ada banyak kelebihan yang dimiliki sekarang ini merupakan jerih payah para leluhur. Hal ini diingatkan Abah Thoyyib untuk mengenang jasa para leluhur. Maka sudah sewajarnya sebagai anak mendoakan orang tua, kakek, buyut hingga para leluhur. 


Disampaikan, hadits riwayat Imam Muslim menjelaskan bahwa apabila ada seseorang telah meninggal maka akan terputus amalnya kecuali tiga hal, salah satu diantaranya anak saleh yang mendoakan orang tua. "Maka sudah benar para walisantri memondokkan anak. Anak dibiayai semoga menjadi anak shaleh dengan harapan kelak mampu dan mau untuk mendoakan para leluhurnya," ungkapnya.


Lurah Pesantren Al-Uswah H Yusrul Falah kepaada NU Online Jateng, Senin (13/3/2023) menjelaskan, selain menggelar arwah jama' acara rutin tahunan juga diisi bazar kewirausahaan dari anak-anak SMA Al-Uswah. 


"Saya mendukung penuh pengembangan santri. Berbagai kudapan makanan yang dijual di antaranya nastar classic, strawberry thumbprint, dan stick bawang," pungkasnya. 


Kontributor: Mukhamad Zulfa 
 


Regional Terbaru