• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Jumat, 26 April 2024

Regional

HARI SANTRI 2021

Peringati Hari Santri, MA Futuhiyyah 2 Mranggen Demak Gelar Dialog Interaktif

Peringati Hari Santri, MA Futuhiyyah 2 Mranggen Demak Gelar Dialog Interaktif
Peringatan Hari Santri 2021 di MA Futuhiyyah-2 Mranggen, Demak (Foto: Dok)
Peringatan Hari Santri 2021 di MA Futuhiyyah-2 Mranggen, Demak (Foto: Dok)

Demak, NU Online Jateng
Sebagai madrasah berbasis pesantren, Madrasah Aliyah (MA) Futuhiyyah 2 Mranggen Demak menggelar peringatan Hari Santri 2021 di halaman Madrasah, Sabtu (23/10).

 

Momentum bersejarah ini diperingati dengan menggelar doa bersama diikuti oleh seluruh civitas akademika madrasah dari tenaga penddik dan kependidikan serta seluruh peserta didik MAF-2. Doa bersama dimaksud dalam rangka bermunajat kepada Allah SWT mendoakan para ulama dan santri yang telah berjuang merebut dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia dan juga mendoakan keselamatan bangsa Indonesia.

 

Kepala MA Futuhiyyah-2 H Ahmad Faizurrahman Hanif mengatakan, peringatan Hari Santri 2021 sengaja dibersamakan dengan Maulid Nabi Muhammad SAW agar para siswa-siswi yang sebagian besar juga santri dapat meneladani akhlak Rasulullah SAW dan para ulama serta mampu meneruskan perjuangan para ulama sebagai pewaris para nabi dalam menyebarkan ajaran Islam yang rahmatan lil alamin.

 

“Tugas kita sebagai santri adalah meneruskan perjuangan para ulama dan santri terdahulu yang telah berjuang merebut dan mempertahankan Kemerdekaan Indonesia. Dan yang lebih penting adalah meneladani akhlak Rasulullah SAW,” terangnya.

 

Gus Faiz menambahkan, seorang santri punya potensi bisa menjadi apa saja nantinya. Banyak tokoh nasional yang dapat diambil contoh mulai dari seorang Presiden seperti Gus Dur, Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin, Menteri Agama Gus Yaqut, Dubes Arab Saudi Agus Maftuh, dan lain-lain.

 

“Pos-pos penting di pemerintah harus diisi oleh santri, jangan sampai diisi oleh orang-orang yang tidak terbiasa melayani dan mengerti umat. Bahkan bidang-bidang profesional seperti dokter, dosen, peneliti, pengusaha harusnya juga diisi oleh para santri. Sehingga kehidupan umat bisa lebih maslahat,” imbuhnya.

 

Dijelaskan, kegiatan peringatan Hari Santri 2021 diisi dengan menggelar dialog interaktif mengusung tema ‘Spirit Maulid: Siaga Jiwa Raga dalam Bertumbuh, Berdaya dan Berkarya’ dengan narasumber Direktur Rumah Sakit Islam Nahdlatul Ulama (RSINU) Demak dr H Abdul Aziz.

 

Dalam paparannya, dr Abdul Aziz menjelaskan tentang konsep pendidikan santri dengan pendekatan makna dari huruf-huruf dalam kata santri. Kata 'santri' berasal dari lima huruf Bahasa Arab. Santri berasal dari huruf sin, salik fil ibadah. 

 

Menurutnya semua aktivitas positif harus diniati ibadah. Kedua, na'ibun anis syuyukh. Santri kata dia, harus mulai menata hati dan bercita-cita untuk meneruskan perjuangan para kyai dan sesepuh. 

 

“Santri harus menjadikan waktu adalah ilmu sehingga tidak ada waktu yang tersisa kecuali untuk menuntut ilmu,” jelasnya.

 

Setelah nun, huruf ketiga ialah ta, ta'ibun anid dzunub, yakni bertaubat dari kesalahan-kesalahan yang telah dilakukan. Keempat ra, raghibun fil khairat, bermakna senang dengan hal-hal yang positif. 

 

“Yang terakhir ya, yakin ala man an’amallahu ma’ah. Menjadi santri harus yakin jika Allah SWT sudah memberikan jatah rizki kepada kita, tetapi wajib dibarengi dengan usaha,” tegasnya.

 

Abdul Aziz memberikan spirit motivasi dan mengajak kepada para guru dan siswa agar tidak cepat puas dengan prestasi yang sudah diraih dan terus-menerus meningkatkan prestasi dengan cara transformasi dan inovasi ke arah Madrasah yang lebih baik.

 

“Paradigma al-ishlah ila ma huwal ashlah tsummal ashlah fal ashlah juga berarti melakukan perbaikan ke arah yang lebih baik secara berkelanjutan,” pungkasnya.

 

Peringatan Hari Santri Nasional 2021 yang digelar terasa istimewa karena juga dikemas dan dirangkai dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.

 

Para guru dan siswa yang memenuhi halaman MA Futuhiyyah 2 secara bersama-sama membaca shalawat kepada Nabi Muhammad dengan pembacaan Maulid Dziba’i yang diiringi oleh Hadrah Al-Banjari yang ditabuh oleh Grup Rebana El-Balfa MAF2.

 

Lantunan shalawat menggema dengan penuh kekhusyukan dan khidmat bahkan sebagian guru dan siswa tampak berkaca-kaca matanya.

 

Editor: M Ngisom Al-Barony


Regional Terbaru