• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Senin, 29 April 2024

Regional

HARLAH NU

Peringatan Harlah NU Momentum untuk Muhasabah Diri

Peringatan Harlah NU Momentum untuk Muhasabah Diri
Pembukaan halaqah yang dihelat PBNU di Pesantren Al-Munawwir Yogyakarta (Foto: NU Online Jateng/M Ngisom Al-Barony)
Pembukaan halaqah yang dihelat PBNU di Pesantren Al-Munawwir Yogyakarta (Foto: NU Online Jateng/M Ngisom Al-Barony)

Bantul, NU Online Jateng
Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah H Muzamil mengatakan, acara hari lahir NU ke-101 Hijriah atau ke-98 Masehi tahun 2024 merupakan momentum yang baik untuk kembali mengingat maksud dan tujuan didirikannya jamiyah ulama tersebut. 


"Tentu NU didirikan untuk maksud dan tujuan yang sangat mulia yakni mencapai kebahagiaan dunia akhirat dalam ridha Allah SWT," ujarnya di sela-sela acara halaqah yang di helat Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Pesantren Al-Munawwir Krapyak, Bantul, Yogyakarta, Senin (29/1/2024)


Disampaikan, sebagai jamiyah diniyah ijtimaiyah, setiap langkah NU dijalankan dengan pertimbangan nilai-nilai Islam ala ahlussunah wal jamaah dengan berpedoman pada salah satu madzhab empat yang nafis atau indah. 


"Dalam madzhab empat tersebut memang banyak perbedaan, namun berbeda tentang hal-hal yang sifatnya furuiyah, bukan tentang hal-hal yang pokok atau ushuliyah," terangnya.


Menurutnya, dalam era post modern sekarang akibat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang demikian pesat telah membawa pengaruh perubahan kehidupan keagamaan dan sosial masyarakat. 


Untuk itu lanjutnya, dalam beberapa kesempatan PBNU menyelenggarakan halaqah Fiqh Peradaban yang dihadiri para ulama baik dari dalam maupun luar negeri agar umat mendapatkan pedoman dalam kehidupan sehari-hari.


"Kalau PWNU Jateng berusaha menindaklanjuti halaqah tersebut dengan menjalankan kaderisasi, penguatan pendidikan, peningkatan kapasitas kader dan anggota, digitalisasi administrasi dan penguatan peran kelembagaan, pengembangan perekonomian khususnya sektor pertanian, dan penguatan peran kader relawan kemanusiaan," ucapnya. 


Koordinasi bersama 18 Lembaga dan 15 Badan Otonom NU sambungnya, terus dilakukan untuk menjalankan program kerja yang telah ditetapkan oleh muktamar ke-34 dan forum permusyawatan sesuai ketentuan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga serta peraturan perkumpulan yang disahkan dalam konferensi besar NU. 


"Dengan koordinasi ini diharapkan khidmat NU dapat berjalan lebih maksimal, tertata secara sistematis untuk mencapai tujuan NU, guna ikut serta dalam mengantarkan bangsa Indonesia sesuai cita-cita dan tujuan nasional Indonesia," ungkapnya.


Untuk itu, tantangan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang makin  pesat, adanya perubahan kehidupan sosial kemasyarakatan akibat perkembangan teknologi informasi, munculnya paham-paham pemikiran baru, serta gaya hidup yang konsumtif. 


"Mau tidak mau kita harus terus belajar dengan tetap berpegang teguh pada nilai-nilai lama yang maslahat serta beradaptasi dengan nilai-nilai baru yang lebih maslahat," paparnya.


"Maka kita tetap berusaha dan tawakal. Kita yakin di balik kesulitan akan ada kemudahan. Kita ikuti para alim ulama sebagai pemimpin kita. Kalau ada perbedaan pendapat di antara ulama kita maka kita ikuti ulama yang mampu memberikan keteladanan yang baik untuk mencapai ridho Allah SWT," lanjutnya.

 
Dikatakan, sekiranya belum bisa mengikuti ulama maka setidak-tidaknya punya rasa hormat kepada para ulama. "Karena para pendiri NU dikehendaki oleh Allah SWT mendapatkan ilmu dan amal kebaikan yang banyak," pungkasnya.


Pengirim: Insan Al-Huda


Regional Terbaru