Pemkot Pekalongan: Badan Wakaf Harus Lebih Massif Sosialisasi Wakaf Uang

Pekalongan, NU Online Jateng
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Pekalongan Hj Sri Ruminingsih berharap Badan Wakaf Inonesia (BWI) Perwakilan Pekalongan untuk bisa lebih massif mensosialisasikan prgram wakaf uang tunai.

"Selama ini yang namanya wakaf diasumsikan benda tidak bergerak seperti tanah dan bangunan. Oleh karena itu, kami mendorong agar BWI lebih intensif mensosialisasikan wakaf uang tunai kepada masyarakat," ujarnya.

Hal itu disampaikan Hj Sri Ruminingsih mewakili Wali Kota Pekalongan pada saat membuka acara sosialisasi wakaf uang tunai yang berlangsung di Ruang Pertemuan 'Jlamparng' Lantai 2 Pemkot Pekalongan, Jumat (23/12/2022) siang.

Dikatakan, sebenarnya program wakaf uang tunai sudah dimulai sejak tahun 2000. Kemudian tahun 2002 Majelis Ulama Indonesia (MUI) mendukung program ini. Namun, dalam perkembangannya belum berjalan secara maksimal.

"Maka pada kesempatan ini kami Pemkot Pekalongan mendukung penuh BWI Perwakilan Kota Pekalongan untuk menyampaikan penjelasan secara utuh tentang wakaf tunai baik dari sisi hukum agama maupun pemnafatannya," ucapnya.

Sekda Kota Pekalongan Hj Sri Ruminingsih (Foto: M Ngisom Al-Barony)


Ketua BWI Kota Pekalongan H Ahmad Tubagus Surur kepada NU Online Jateng menjelaskan, program sosialisasi wakaf uang tunai baru kali ini dilakukan semenjak dirinya dipercaya sebagai ketua.

"Langkah sosialisasi dianggap sangat penting. Pasalnya, program ini bisa menjangkau kepada segenap lapisan masyarakat untuk bisa berwakaf. Nominalnya bisa bermacam-macam tergantung kemampuan masyarakat," terangnya.

Disampaikan, bagi masyarakat yang berwakaf senilai Rp1 juta BWI baru bisa membuatkan sertifikat sebagai tanda bukti berwakaf. "Akan tetapi jika kurang dari itu, kami hanya akan mencatat di buku wakaf uang tunai," pungkasnya.

Penulis: M Ngisom Al-Barony