Permasalahan Wakaf Jadi Sorotan di Program 'Tilik Ranting' PCNU Tegal

Tegal, NU Online Jateng
Kegiatan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) 'Tilik Ranting' perdana, dilaksanakan di Ranting Tembok Kidul, Kecamatan Adiwerna, Kabupaten Tegal. Dalam Saresehan dan Silaturahim yang jadi agenda tilik ranting permasalahan Wakaf menjadi sorotan di Tembok Kidul pada Rabu (2/2) malam. 

Tilik ranting yang bertempat di Gedung NU Ranting Tembok Kidulmenjadi agenda rutin Lakpesdam NU Kabupaten Tegal dihadiri jajaran Pengurus Cabang dari syuriyah hingga tanfidziyah dan Ketua-Ketua Lembaga PCNU. 

Sekretaris PCNU Kabupaten Tegal Ryan Saeful Rizal mengatakan, program tilik ranting akan dilakukan setiap bulan selain untuk silaturahim pertemuan rutin sekaligus untuk menyerap informasi berbagai permasalahan di lapangan, termasuk masalah wakaf yang akhir-akhir ini mengemuka.

"Untuk permasalahan Wakaf akan kita inventarisir dan diselesaikan oleh lembaga wakaf," katanya.

Ditambahkan, kegiatan tilik ranting salah satu program PCNU Kabupaten Tegal akan dilaksanakan secara rutin dengan mengajak lembaga dan badan otonom PCNU bertujuan sosialisasi program dan mengurai permasalahan yang ada di ranting. 

"Dengan tilik ranting ini, silaturahim PCNU dengan ranting akan semakin baik, dan program-program PCNU akan terserap sampai ke ranting. 

Untuk jadwal tilik ranting selanjutnya giliran bulan depan di Ranting Sidomulya, Kecamatan Pagerbarang, Kabupaten Tegal.

Ketua Pengurus Ranting NU Tembok Kidul H Iskhak berterimakasih karena menjadi ranting pertama yang ditiliki oleh PCNU Kabupaten Tegal. "Terima kasih atas kedatangan jajaran PCNU Kabupaten Tegal dan ranting kami menjadi yang pertama," katanya.

H Iskhak menyampaikan beberapa hal terkait permasalahan yang ada di ranting, di antaranya permasalahan pengurusan tanah wakaf NU. "Di ranting kami sudah banyak aset tanah yang diwakafkan, namun perlu pengetahuan lebih dalam mengurus tanah wakaf NU" ujarnya.

"Tanah wakaf yang ada di ranting Tembok Kidul harus segera diurus sebaik mungkin agar aset NU tidak dinamai perseorangan," pungkasnya.

Kontributor: Tahmid
Editor: M Ngisom Al-Barony