• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Rabu, 1 Mei 2024

Regional

Pelajar NU Dukuhturi Tegal Deklarasi Pelajar Anti Tawuran

Pelajar NU Dukuhturi Tegal Deklarasi Pelajar Anti Tawuran
Kegiatan deklarasi anti tawuran IPNU-IPPNU Dukuhturi, Kabupaten Tegal (Foto: NU Online Jateng/Nurkhasan)
Kegiatan deklarasi anti tawuran IPNU-IPPNU Dukuhturi, Kabupaten Tegal (Foto: NU Online Jateng/Nurkhasan)

Tegal, NU Online Jateng
Maraknya kasus tawuran pelajar dan perang sarung saat ini semakin membuat geram banyak pihak. Terlebih IPNU-IPPNU sebagai organisasi pelajar di bawah naungan Nahdlatul Ulama. 


Menyikapi hal tersebut, Pimpinan Anak Cabang IPNU-IPPNU Kecamatan Dukuhturi menyelenggarakan deklarasi pelajar anti tawuran dan perang sarung. Acara yang digelar di Gedung MWCNU Kecamatan Dukuhturi ini dibarengkan dengan program ramadhan yakni buka puasa bersama Pimpinan Ranting/Komisariat se-Kecamatan Dukuhturi, Sabtu (15/4/2023). 


Sekretaris PAC IPNU Kecamatan Dukuhturi Qomarul Munir mengatakan, deklarasi pelajar anti tawuran sebagai komitmen menjaga marwah pelajar yang berakhlakul karimah dalam sikap dan perilaku.


"Pelajar yang suka tawuran jauh dari nilai-nilai akhlak pelajar. Semoga setelah adanya deklarasi pelajar ini semakin memproteksi para pelajar NU Dukuhturi untuk tidak terlibat di tawuran maupun perang sarung," ujarnya. 


Dirinya meminta, deklarasi menjadi pegangan bagi semua pelajar NU Dukuhturi untuk tidak terlibat dalam tawuran maupun perang sarung sekaligus membantu aparat penegak hukum dalam upaya pencegahan hal hal yang berkaitan dengan tawuran pelajar," ujarnya kepada NU Online Jateng, Rabu (19/4/2023).


Acara diawali dengan seminar anti tawuran pelajar dan dialog interaktif dengan menghadirkan narasumber Kanit Binmas Polsek Dukuhturi, Aiptu H Setio. Dalam kesempatan itu Setio menyampaikan imbauan kepada para peserta agar menghindari aksi tawuran maupun perang sarung. Karena banyak kerugian yang didapatkan dari hal ini. 


"Tawuran hanya akan membuat kalian terjebak dalam hal hal yang merugikan. Risikonya pembinaan di kantor polisi hingga pidana penjara. Belum lagi jika nantinya kalian jadi korban, bukan hanya luka tetapi kehilangan nyawa. Maka, hindarilah tawuran," tegasnya. 


Founder Saung Baca Al-Hidayah Tegal Moh Naenul Rizqoni mencermati fenomena perang sarung yang sudah berubah dari budaya aslinya.


"Dulu perang sarung dilaksanakan sebagai ajang seru seruan dan tidak ada unsur menyakiti lawan apalagi niatan untuk melukai. Tetapi sekarang, akibat pergeseran budaya dan moral, perang sarung dijadikan sebagai ajang unjuk gigi bahkan untuk saling melukai," terangnya. 


Acara diakhiri dengan pembacaan deklarasi yang diikuti oleh seluruh peserta dan disaksikan oleh Polsek Dukuhturi, jajaran MWCNU Dukuhturi, Pembina, dan juga tamu undangan yang hadir pada acara tersebut. 


Kontributor: Nurkhasan


Regional Terbaru